Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris)
Semula pasangan ini kerap berada di bawah bayang-bayang rekan senegaranya, Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Tapi beberapa musim terakhir mereka akhirnya bisa muncul sebagai pasangan berprestasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun permainan mereka tidak spektakuler namun mereka berhasil memenangkan kejuaraan seperti Thailand Masters 2020, lalu semifinalis All England 2020 dan 2021, Swiss Open 2021, dan Denmark Open 2020.
Seo Seung-jae/Chae Yujung (Korea Selatan)
Pasangan ini berpotensi memperumit lawan karena mereka jadi satu-satunya duo kidal, selain Tang Chun Man/Tse Ying Suet pada daftar teratas ganda campuran.
Seo menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa bulan terakhir. Dia memiliki permainan menyerang yang semakin kuat, dan kelebihan permainan yang sulit diprediksi, sehingga memberi keunggulan tersendiri pada pasangan ini. Sedangkan Chae ialah tipe pemain depan yang tenang namun petualang.
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia)
Chan Peng Soon/Goh Liu Ying ialah pasangan yang sempat mengejutkan banyak orang karena keberhasilan mereka mencapai final Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Mereka konsisten berada di top ten meskipun saat ini berstatus pasangan profesional. Permainan mereka juga tidak bisa dikesampingkan meskipun Goh sempat cedera dan mereka bukan pasangan muda. Chan Peng Soon/Goh Liu Ying diprediksi bisa memberi banyak kejutan.
Mathias Christieansen/Alexandra Boje (Denmark)
Meskipun keduanya belum mendapatkan gelar utama, tapi dalam kondisi terbaiknya, mereka bisa menjadi segelintir pasangan teratas. Penampilan mereka ketika menang di Saarlorlux Open 2020, runner up Swiss Open 2021, menunjukkan bahwa mereka merupakan pasangan solid.
Pengalaman dan kekuatan Christiansen dan energi masa muda Boje, menjadikan mereka pasangan yang menarik untuk ditonton.
(mcy/cas)