Demi Olimpiade, Richard Mainaky Rela Pisah Rumah dengan Keluarga

Demi Olimpiade, Richard Mainaky Rela Pisah Rumah dengan Keluarga

Mercy Raya - Sport
Rabu, 30 Jun 2021 15:15 WIB
Richard Mainaky
Richard Mainaky rela pisah rumah dengan keluarga demi Olimpiade 2020. (Foto: detikcom/Rachman Haryanto)
Jakarta -

Richard Mainaky tak ingin setengah-setengah mempersiapkan atletnya menuju Olimpiade Tokyo. Salah satu bentuk komitmennya, ia rela pisah rumah dari keluarga.

Olimpiade akan dimulai 23 hari lagi. Segala persiapan terus digeber untuk memastikan atlet mencapai peak perfomancenya. Hal itu yang dilakukan Richard saat ini.

Karena pandemi COVID-19 yang belum usai, kakak kandung dari Rionny Mainaky ini menerapkan protokol kesehatan yang super ketat hingga keberangkatan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ke Jepang pada 8 Juli mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Richard sendiri dipastikan tak akan mendampingi Praveen/Melati di multievent terbesar di dunia tersebut. Ia mengutus asistennya, Nova Widianto, dengan tujuan regenerasi pelatih. Oleh sebab itu, ia ingin memastikan segala sesuatunya siap sejak di Jakarta, termasuk kesehatan atletnya aman saat berangkat.

"Tes swab masih dilakukan sepekan sekali Pelatnas. Saya pun meski masih pulang pergi (pelatnas PBSI-rumah), tapi kami sebagai pelatih harus tanggung jawab. Walaupun pulang pergi, kami otomatis harus bertanggung jawab menjaga atlet. Apalagi ini momen penting, tak mungkin lah kami sembrono," kata Richard kepada detikSport.

ADVERTISEMENT

"Yang di rumah juga seperti pembantu dan supir saya tak masuk dulu sampai persiapan Olimpiade selesai. Untuk menjaga lah ya, takutnya mereka bawa (virus), saya bawa ke sini (pelatnas PBSI) lagi.

Jadi pembantu dan supir dirumahkan sementara, tapi gaji tetap dibayar, karena itu aturan dari kami," dia menjelaskan.

Tak hanya pembantu dan supir, pelatih yang sukses membawa medali emas Olimpiade 2016 melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ini, juga meminta istri dan anaknya untuk pulang kampung ke Manado sejak tiga pekan lalu.

"Istri dan keluarga saya minta ke kampung dulu. Kebetulan di Manado, saya ada rumah dan usaha restoran, jadi konsentrasi ke masing-masing tugas. Syukurlah sampai sekarang masih aman," ujarnya.

"Sementara saya di rumah hanya bersama sepupu. Itu pun saya di kamar atas, sepupu di bawah, jadi kami menerapkan protokol kesehatan. Ini semua demi Olimpiade," ujarnya.

Richard termasuk yang beruntung sebab istri dan anaknya mengerti dengan kondisinya. Terlebih, sang istri yang sudah paham dengan tugas dan kewajiban Richard sebagai pelatih kepala ganda campuran.

"Makanya saya bilang yang paling berjasa itu kan istri. Bisa dibilang sejak 1996 (berkecimpung sebagai pelatih) istri bikin kopi pagi, lalu malam nunggu pulang, hampir 27 tahun, bagaimana?"

"Jadi dia (istri) adalah sosok yang mendukung saya, pahlawan lah. Sampai saya bisa menciptakan ini semua karena keluarga yang mendukung dan berjasa," tegasnya.




(mcy/cas)

Hide Ads