Menurut Luluk, Praveen/Melati tetap terbilang sukses lewat sejumlah capaian. "Saya tidak tahu pasti kondisi dan situasi di pelatnas dan mungkin karena pandemi juga. Mungkin yang perlu diperbaiki dari mereka adalah masalah nonteknis."
"Secara skill mereka mumpuni kok, terbukti mereka pernah juara. Mengenai capaian musim ini paling tidak mereka telah berusaha dan pernah masuk babak semifinal. Kita bicara mencapai babak itu dulu ya, karena menuju itu tidak mudah, mereka harus mengalahkan pemain-pemain notabene ranking lima besar dunia," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya secara skill saya pikir tidak kalah, hanya memang perlu pendekatan lebih bagus lagi untuk meningkatkan performa mereka. Artinya , biasanya seornag atlet yang sudah juara egonya tinggi ya. Ya tergantung pendekatan kita menyadarkan mereka untuk tujuan bermain sebagai atlet," lanjutnya.
Luluk lantas berharap agar PBSI bisa mempertimbangkan lagi dari seluruh aspek. Tidak semata-mata prestasi setahun terakhir.
"Mereka sudah juara All England dan itu tak mudah. Praveen ketika menjadi partner dengan Debby (Susanto) juga dia menajdi back up Tontowi Ahamd. Lalu tahun 2022 ini ada sejumlah multievent besar, SEA Games, Asian Games, saya kira mereka masih punya kans kok," kata Luluk.
(mcy/krs)