Jika memang berencana mencoret Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari Pelatnas, PBSI diminta untuk mempertimbangkan kembali hal tersebut. Mereka dinilai masih memiliki skill mumpuni.
Hal itu disampaikan legenda bulutangkis Luluk Hadiyanto, yang berharap jika Praveen/Melati masih masuk dalam skuad Pelatnas PBSI musim 2022.
Seperti diketahui, Praveen/Melati dikabarkan terdepak dari Pelatnas. Isu itu pun hangat diperbincangkan pecinta bulutangkis di jagat media sosial. Tidak hanya ganda campuran peringkat lima dunia tersebut, tapi Gloria Emanuelle Widjaja juga disebut-sebut ikut kena coret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun kabar itu belum bisa dipastikan karena Surat Keputusan (SK) resmi belum terbit. Namun, luluk berharap hal itu tidak terjadi.
"Ya, mudah-mudahan tidak benar. Tapi apapun yang terjadi nantinya Praveen/Melati ada di naungan Pelatnas karena secara teknis mereka masih yang terbaik dan pernah menjadi juara dengan mengalahkan pemain-pemain top," kata Luluk kepada detikSport, Kamis (6/1/2021).
"Seperti Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping, bahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino," sebutnya.
Luluk, yang dulu salah satu andalan Indonesia di nomor ganda putra bersama Alvent Yulianto, menyebut performa Praveen/Melati memang turun setahun terakhir. Di sisi lain, ia berharap pertimbangan PBSI tidak cuma itu saja. Simak di halaman berikutnya!
Simak Video 'Isu Praveen/Melati Dicoret dari Pelatnas, PB Djarum Buka Suara':
Menurut Luluk, Praveen/Melati tetap terbilang sukses lewat sejumlah capaian. "Saya tidak tahu pasti kondisi dan situasi di pelatnas dan mungkin karena pandemi juga. Mungkin yang perlu diperbaiki dari mereka adalah masalah nonteknis."
"Secara skill mereka mumpuni kok, terbukti mereka pernah juara. Mengenai capaian musim ini paling tidak mereka telah berusaha dan pernah masuk babak semifinal. Kita bicara mencapai babak itu dulu ya, karena menuju itu tidak mudah, mereka harus mengalahkan pemain-pemain notabene ranking lima besar dunia," ujarnya.
"Artinya secara skill saya pikir tidak kalah, hanya memang perlu pendekatan lebih bagus lagi untuk meningkatkan performa mereka. Artinya , biasanya seornag atlet yang sudah juara egonya tinggi ya. Ya tergantung pendekatan kita menyadarkan mereka untuk tujuan bermain sebagai atlet," lanjutnya.
Luluk lantas berharap agar PBSI bisa mempertimbangkan lagi dari seluruh aspek. Tidak semata-mata prestasi setahun terakhir.
"Mereka sudah juara All England dan itu tak mudah. Praveen ketika menjadi partner dengan Debby (Susanto) juga dia menajdi back up Tontowi Ahamd. Lalu tahun 2022 ini ada sejumlah multievent besar, SEA Games, Asian Games, saya kira mereka masih punya kans kok," kata Luluk.
(mcy/krs)