Luka Modric: Penggembala Kambing, Pengungsi Perang, Pemain Terbaik Dunia

Luka Modric: Penggembala Kambing, Pengungsi Perang, Pemain Terbaik Dunia

Redzi Arya Pratama - Sepakbola
Selasa, 25 Sep 2018 17:05 WIB
Luka Modric: Penggembala Kambing, Pengungsi Perang, Pemain Terbaik Dunia
Foto: AFP PHOTO/ DENIS LOVROVIC / AFP PHOTO / STRINGER

Modric berusia 16 tahun ketika bergabung dengan skuat muda Dinamo Zagreb pada akhir 2001. Itu menjadi momen penting dalam keriernya, apalagi Zagreb merupakan salah satu klub tersukses di Kroasia.

Semusim di sana, ia dipinjamkan ke klub Bosnia Zrinjski Mostar. Peminjaman ini jadi tantangan besar untuk Modric lantaran ketika itu kompetisi liga di sana dikenal sangat brutal, di mana suporter juga kerap melontarkan serangan rasial dan beragam hinaan.

Modric justru tertempa mental dan fisiknya di kondisi tersebut. Kreativitasnya semakin teruji dan bahkan berhasil menjadi pemain terbaik Liga Bosnia di usia 18 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di musim berikutnya, dia kembali dipinjamkan ke Inter Zapresic - klub di pinggiran Zagreb yang dikenal sebagai tempat pematangan pemain sebelum terjun di tim utama Dinamo Zagreb. Di sana Modric membantu timnya finis peringkat kedua di Divisi satu Liga Kroasia serta melaju ke Piala UEFA. Modric juga memenangi Croatian Football Hope of the Year bersama tim tersebut.

Segala capaian tersebut membuat Zagreb tak bisa berpaling darinya. Maka pada tahun 2005 Zagreb membawa pulang Modric kembali dan memberinya kontrak 10 tahun. Tak butuh waktu lama untuk dia bisa tim utama.

Selama empat tahun bermain di tim utama Zagreb, Modric sempat setim dengan dua striker andal macam Eduardo dan Mario Mandzukic. Ia memberikan tiga trofi liga, dua trofi piala domestik, dan satu piala super untuk Zagreb.

Hide Ads