Maradona Meninggal, Eks Rekan Setim Menangis Saat Siaran Langsung TV

Maradona Meninggal, Eks Rekan Setim Menangis Saat Siaran Langsung TV

Adhi Prasetya - Sepakbola
Jumat, 27 Nov 2020 06:00 WIB
An employee prepares to place a picture of late Argentinian football legend Diego Armando Maradona at Mothers Wax Museum before the start of an event for Maradona fans to pay their respects, in Kolkata on November 26, 2020. - Maradona passed away on November 25, 2020. (Photo by Dibyangshu SARKAR / AFP)
Penghormatan untuk Maradona di Kolkata, India. Foto: AFP/DIBYANGSHU SARKAR
Madrid -

Kepergian Diego Maradona menyisakan duka bagi kompatriotnya, Jorge Valdano. Legenda Real Madrid itu bahkan sampai menangis saat siaran langsung.

Meski tak pernah main bareng di level klub, Valdano dan Maradona saling bahu membahu saat Argentina berhasil menjuarai Piala Dunia 1986.

Maradona mencetak lima gol di turnamen itu, sementara Valdano menyumbang empat gol, satu di antaranya ke gawang Jerman Barat di final, yang berakhir 3-2 untuk Albiceleste. Tak heran saat Maradona diberitakan meninggal dunia, Valdano pun terkejut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MADRID, SPAIN - JANUARY 27: Real Madrid director general Jorge Valdano attends the presentation of  Emmanuel Adebayor as a new Real player at Estadio Santiago Bernabeu on January 27, 2011 in Madrid, Spain.  (Photo by Denis Doyle/Getty Images)Jorge Valdano. Foto: Getty Images/Denis Doyle


Pria 65 tahun itu sedang bertugas di Stadion Wanda Metropolitano, menjadi komentator untuk televisi Spanyol, Movistar+. Ia meliput matchday keempat Grup A Liga Champions antara Atletico Madrid vs Lokomotiv Moskow, Kamis (26/11/2020) dini hari WIB.

Di sela-sela laporannya, presenter Susana Guasch bertanya pada Valdano mengenai kenangannya bersama Maradona semasa hidup. Awalnya ia masih bisa menjawab pertanyaan yang diberikan, namun akhirnya ia tak bisa menahan air matanya.

ADVERTISEMENT

"Saat dia meninggalkan klinik (karena operasi pembekuan darah di otak), kami semua berharap dia akan memberikan pelajaran dalam hal pemulihan, karena dia sudah beberapa kali mampu mengatasi situasi itu," jawab Valdano, seperti dikutip Diario AS.


"Dia memiliki kekuatan yang sangat besar. Kepergiannya menyakitkan saya, sebagai pemain dan manusia," sambungnya.

Guasch kemudian bertanya lagi tentang memori bersama Maradona, dan Valdano menjawab, "Banyak kenangan yang membuat saya tersenyum...," kata Valdano, yang kemudian kehilangan kata-kata.



Guasch akhirnya memutus sementara siaran itu, dan beberapa menit kemudian barulah siaran dilanjutkan, saat Valdano sudah sanggup berbicara.

Diego Maradona meninggal dunia dalam usia 60 tahun karena henti jantung, Rabu (25/11) malam WIB di rumahnya di Tigre, Buenos Aires. Pemerintah Argentina mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormatinya.




(adp/adp)

Hide Ads