Garis nasib mengubah sosok Gareth Southgate dari pecundang kini diambang menjadi pahlawan untuk Inggris. Ia berpeluang membawa Inggris juara Euro 2020.
Final Piala Eropa 2020 bakal mempertemukan Italia vs Inggris di Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Ini merupakan kali pertama Tim Tiga Singa menembus final Piala Eropa.
Inggris juga mengakhiri penantian selama 55 tahun lamanya untuk kembali tampil di laga puncak turnamen besar. Mereka terakhir kali melakukan hal tersebut adalah saat menjadi juara di Piala Dunia 1966.
Keberhasilan Inggris ini tak lepas dari peran besar sang pelatih Gareth Southgate. Tim Tiga Singa punya perkembangan yang sangat baik sejak dibesut pria 50 tahun ini.
Sebelumnya bersama Southgate, Inggris mampu menempati peringkat keempat di Piala Dunia 2018, serta berada di posisi ketiga di UEFA Nations Leageue 2019.
Torehan apiknya bersama Inggris sebagai pelatih seakan menghapus citra buruknya kala berseragam The Three Lions saat menjadi pemain. Southgate sempat menjadi musuh bersama publik Negeri Elizabeth karena dianggap sebagai biang keladi kegagalan Inggris di Piala Eropa 1996.
Kala itu, Inggris yang bertindak sebagai tuan rumah jelas difavoritkan menjadi juara. Namun, kiprah mereka terhenti di babak semifinal oleh Jerman lewat adu penalti.
Laga harus dituntaskan ke adu penalti setelah berakhir imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu. Di babak tos-tosan, Southgate menjadi satu-satunya penendang yang gagal.
Dendam Southgate atas Jerman tersebut sudah terbalas di Euro 2020 usai membawa Inggris menyingkir Nationaelf di babak 16 besar usai menang 2-0. Southgate kini tinggal menuntaskan hasrat untuk membawa Inggris menjuarai Piala Eropa.
Southgate mengungkap perubahan nasibnya dari seorang pecundang di Euro 1996 hingga kini diambang menjadi pahlawan untuk Inggris layaknya sebuah naskah film. Southgate mengungkap bahwa dirinya selalu yakin bakal bisa menebus kegagalan 25 tahun lalu tersebut. Kesempatan akan hal tersebut kini telah datang untuk mantan pelatih Middlesbrough tersebut.
"Saya bisa melihat mengapa beberapa naskah film bisa mewujudkan apa saja," ungkap Southgate dikutip dari Independent.
"Namun malam itu terasa aneh, begitu saya selesai mempermalukan diri sendiri di lapangan, yang bisa saya pikirkan, bukan menyalahkan diri saya sendiri tapi, 'Kami akan ke final.' Itu. Kami mendapatkan kesempatan ini sekarang."
"Dan siapa yang akan mengambil peran dalam film ini, Yah, itu pasti akan menjadi pria yang tampan," ungkapnya.