Jika Piala Dunia Dua Tahun Sekali, Nggak Kasihan Sama Pemain?

Jika Piala Dunia Dua Tahun Sekali, Nggak Kasihan Sama Pemain?

Afif Farhan - Sepakbola
Sabtu, 11 Sep 2021 21:33 WIB
MOSCOW, RUSSIA - JULY 15:  Antoine Griezmann of France holds the World Cup trophy aloft during the victory celebrations after the 2018 FIFA World Cup Russia Final between France and Croatia at Luzhniki Stadium on July 15, 2018 in Moscow, Russia.  (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Piala Dunia Mau Dua Tahun Sekali, Nggak Kasihan Sama Pemainnya? (Getty Images)

Thomas Tuchel tegas mengatakan, kalau dirinya tidak setuju dengan wacana Piala Dunia yang digelar dua tahun sekali. Tak ayal, kompetisi sudah cukup ketat!

"Saya tidak tahu bagaimana detail atau wacana tersebut," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut pendapat saya, sangat sulit kalau hal itu terwujud. Sebab, sudah banyak kompetisi yang dimainkan oleh pesepakbola dari level klub lalu di tiap ajang oleh timnas masing-masing," sambungnya.

BOURNEMOUTH, ENGLAND - JULY 27: Thomas Tuchel, Manager of Chelsea talks as he is interviewed pitchside prior to the Pre-Season Friendly match between AFC Bournemouth and Chelsea at Vitality Stadium on July 27, 2021 in Bournemouth, England. (Photo by Alex Burstow/Getty Images)Thomas Tuchel (Getty Images/Alex Burstow)

Di level klub, tiap negara tak cuma punya satu kompetisi. Di Eropa misalnya, minimal ada dua kompetisi.

ADVERTISEMENT

Di Inggris selain Premier League juga ada Piala FA dan Piala Liga Inggris. Di Italia, ada Serie A dan Coppa Italia. Di Spanyol, ada Laliga dan Copa Del Rey.

Oleh sebab itu, Thomas Tuchel tidak sependapat dengan wacana Piala Dunia dua tahun sekali. Karena pada akhirnya, pesepakbola sendiri yang akan menjadi korbannya.

"Tentu, penonton mau melihat aksi pemain-pemain top. Akan tetapi jika jadwalnya padat, yang terjadi adalah penonton melihat pemain top dengan tidak penampilan terbaiknya. Mereka kelelahan," ungkap Tuchel.

"Sepakbola bukan kepentingan kompetisi saja. Saya khawatir dengan keselamatan pemain sendiri," tambahnya.

"Ada baiknya, ide itu dipikirkan matang-matang dulu," tutup pria asal Jerman itu.


(aff/nds)

Hide Ads