Impian Italia ke Piala Dunia 2022: Rumor Gantikan Iran, lalu Ekuador

Impian Italia ke Piala Dunia 2022: Rumor Gantikan Iran, lalu Ekuador

Bayu Baskoro - Sepakbola
Rabu, 18 Mei 2022 12:30 WIB
REGGIO NELLEMILIA, ITALY - SEPTEMBER 08: Giovanni Di Lorenzo of Italy celebrates with Bryan Cristante and team mates after scoring their sides fifth goal during the 2022 FIFA World Cup Qualifier match between Italy and Lithuania at Mapei Stadium - Citta del Tricolore on September 08, 2021 in Reggio nellEmilia, Italy. (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)
Timnas Italia masih berharap masuk ke Piala Dunia 2022. (Foto: Getty Images/Marco Luzzani)

Rumor Italia Menggantikan Ekuador

Penggemar Italia kembali mendapat harapan satu bulan kemudian. Secercah asa datang dari Amerika Selatan, menyusul dugaan pemalsuan dokumen pemain yang dilakukan Ekuador.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Federasi Sepakbola Chile (FFC) menuding Ekuador memalsukan dokumen Byron Castillo. Bek kanan itu bermain delapan kali untuk El Tri sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL.

Chile menuduh Castillo lahir di Kolombia dan menggunakan akta kelahiran dan dokumen palsu untuk mendaftar sebagai warga negara Ekuador. FIFA menerima laporan dari FFC dan membuka penyelidikan atas kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

Ada dua opsi keputusan yang diambil FIFA apabila Ekuador terbukti bersalah dalam kasus ini. Opsi pertama yakni pengurangan poin Ekuador dalam kualifikasi Piala Dunia, yang mana akan membawa Chile lolos otomatis ke Qatar 2022.

Opsi kedua yakni memberikan jatah Ekuador untuk tim dengan peringkat FIFA tertinggi, dalam hal ini Italia. Mantan anggota Komite Olahraga Italia (CONI), Franco Chimenti, meyakini Gli Azzurri pantas untuk kesempatan tersebut.

"Masih ada peluang untuk melihat Italia di Piala Dunia dan itu lebih konkret dari apa yang orang pikirkan. Ekuador rupanya telah menggunakan pemain yang tidak diizinkan berada di lapangan dan bisa membayarnya," kata Chimenti

"Jika itu terjadi, negara lain harus menggantikan mereka dan aturan FIFA menyatakan bahwa negara tertinggi di peringkat FIFA harus dipanggil kembali, saat ini adalah Italia," pungkasnya.


(bay/krs)

Hide Ads