Cela dalam Karier Hulk di Sepakbola

Givanildo Vieira de Sousa yang akrab disapa Hulk punya nilai transfer total Rp 1,7 triliun. Yang jadi misteri, mengapa Hulk nggak pernah main di liga top Eropa?

Buat kamu pecinta sepakbola, rasa-rasanya tidak asing mendengar nama Hulk. Striker dari Negeri Samba ini terkenal dengan postur fisik yang kuat dan tendangan gledek.

Dilansir dari 90min, Hulk merupakan salah satu pesepakbola dengan total nilai transfer yang besar. Dari delapan tim yang dibelanya, Hulk total punya nilai transfer sebesar 114 juta Euro atau setara Rp 1,7 triliun!

Sayangnya, muncul anggapan ada cela dalam karier Hulk di sepakbola. Cela itu ada karena kiprahnya masih kurang sempurna: Hulk tidak pernah main di liga-liga top Eropa.

Hulk tidak pernah bermain di Liga Inggris, Laliga, Serie A, Bundesliga, atau pun Ligue 1. Padahal, banyak sekali pemain Brasil yang bertualang di liga-liga top Eropa dan mencatatkan prestasi besar.

Sebut saja nama-nama seperti Ronaldo, Ronaldinho, sampai kini ada Vinicius Jr yang masih muda. Hulk hanya pernah bermain di Liga Portugal dan Liga Rusia (sebelumnya di Liga Jepang), kemudian lanjut ke Liga China dan kini pulang kampung ke Brasil di usianya yang sudah menginjak 35 tahun.

Hulk (kanan) saat memulai petualangannya di Jepang (Foto: Getty Images)

Mari flashback ke masa lalu. Hulk memulai kariernya di klub Brasil, EC Victoria pada tahun 2005 alias kala usianya 19 tahun.

Setahun kemudian, Hulk coba peruntungan ke Jepang. Jangan salah, Liga Jepang sudah jadi batu loncatan para pemain Brasil sejak lama sebelum bertualang ke Eropa.

Hulk pernah bermain bersama Kawasaki Frontale di J1 League, dan di Hokkaido Consadole Sapporo serta Tokyo Verdy di Liga 2-nya selama kurang lebih tiga tahun.

Catatan golnya tidak jelek-jelek amat, Hulk bikin delapan gol dari 22 laga di J1 League dan 62 gol dari 80 laga di liga 2.

Tahun 2008 saat usianya 21 tahun, Hulk lakukan langkah besar. Dirinya menerima tawaran Porto untuk bermain di Eropa!

Hulk diboyong seharga 19 juta Euro. Harga yang terbilang cukup mahal kala itu.

Di musim pertamanya, Hulk cukup mencuri perhatian dengan mencetak delapan gol dan sembilan assist dari 25 laga di Liga Portugal. Di musim 2010/2011 jadi puncak penampilan terbaiknya, Hulk bikin 23 gol dan 16 assist dari 26 laga!

Ketika itu, Hulk berduet dengan Radamel Falcao. Keduanya jadi duet maut di lini depan, sukses sabet juara Liga Europa.

Falcao (kiri mengangkat trofi) dan Hulk (kanan menggigit medali) saat menangi Liga Europa (Foto: Getty Images)

Radamel Falcao mencari tantangan baru pada musim berikutnya dengan menerima tawaran dari Atletico Madrid. Tahun 2012, Hulk baru ambil langkah mencari tantangan baru.

Pada usia 26 tahun ketika itu, Hulk terbilang sudah matang. Kabarnya, beberapa tim-tim Liga Inggris, Bundesliga, sampai Serie A meminatinya. Namun Hulk mengambil keputusan yang mengejutkan dengan pindah ke Liga Rusia!

Hulk menerima tawaran dari Zenit St Petersburg dengan harga transfer sebesar 40 juta Euro. Keputusan Hulk dipertanyakan, apakah tidak berminat main di Liga Top Eropa?

Tidak ada penjelasan pasti, mengapa Hulk tidak main di liga top Eropa. Nada-nada miring tersiar, Hulk dinilai takut dengan tantangan dan tidak mau tertekan dengan sepakbola modern alias main aman.

Tahun 2016, Hulk bikin kejutan lagi. Di usia 30 tahun yang terbilang masih okelah bersaing di Eropa, Hulk menerima tawaran klub China, Shanghai Port!

Hulk dibeli seharga 50 juta Euro. Gajinya tak main-main, Rp 5,5 miliar per pekan belum termasuk bonus besar.

Hulk saat bermain di Liga China (Foto: Getty Images)

Kini Hulk kembali ke Brasil memperkuat Atletico Minero (sejak tahun 2021). Dirinya dikontrak sampai tahun 2024.

Sepanjang kariernya, Hulk pernah juara Liga Portugal empat kali bersama Porto, juara Liga Europa bersama Porto, masing-masing sekali juara di tiga kompetisi lokal Rusia, dan menangi Liga China.

Di level timnas, Hulk hanya mengemas 49 penampilan dengan 11 gol. Piala Konfederasi FIFA 2013, jadi titel terbaik yang pernah diraihnya bersama Tim Samba.

Hulk (tengah) yang mungkin akan berbeda kisah kariernya kalau berani bergabung ke klub-klub top Eropa (Foto: Getty Images)