Blatter Akui Salah Tunjuk Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Blatter Akui Salah Tunjuk Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 08 Nov 2022 22:00 WIB
Former FIFA president Sepp Blatter reacts as he arrives to Switzerlands Federal Criminal Court to listen to the verdict of his trial over a suspected fraudulent payment, in the southern Switzerland city of Bellinzona, on July 8, 2022. - The Bellinzona court will hand down its verdict in the trial of former UEFA president Michel Platini and former FIFA president Sepp Blatter. Blatter and Platini are being tried over a two-million-Swiss-franc ($2 million) payment in 2011 to the former France captain, who by that time was in charge of European footballs governing body UEFA. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (Photo by FABRICE COFFRINI/AFP via Getty Images)
Sepp Blatter akui salah menunjuk Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. (AFP via Getty Images/FABRICE COFFRINI)
Zurich -

Eks Presiden FIFA Sepp Blatter angkat bicara soal polemik Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Dia mengakui FIFA sudah salah langkah.

Kurang dari dua minggu lagi, Piala Dunia 2022 akan kickoff dengan Qatar vs Ekuador sebagai laga pembuka. Pesta sepakbola dunia tahun ini tak lepas dari kontroversi.

Dimulai dari penunjukan Qatar sebagai tuan rumah sudah dipertanyakan, mengingat FIFA harus mengubah jadwal dari musim panas ke musim dingin karena persoalan cuaca. Alhasil, kompetisi di Eropa harus dipadatkan selama tiga bulan dan berakibat buruk untuk pemain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak sedikit pemain top yang harus absen karena fisiknya sudah digeber duluan. Belum lagi pemulihan setelah tampil di Piala Dunia, mengingat kompetisi akan bergulir lagi.

Di luar lapangan, isu pelanggaran HAM terus bermunculan terutama soal pembangunan stadion-stadion di Qatar yang memakan banyak korban jiwa.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ada juga kabar penolakan kepada suporter LGBTQ untuk masuk ke Qatar dan juga larangan minuman beralkohol. Piala Dunia yang biasanya bebas, kini dianggap terlalu banyak aturan.

Blatter sebagai Presiden FIFA mengaku salah sudah menunjuk Qatar sebagai tuan rumah. Pada rapat komite eksekutif FIFA pada 2010, Rusia dan Qatar ditunjuk menggelar Piala Dunia di 2018 dan 2022.

Padahal saat itu Blatter inginnya Amerika Serikat yang jadi tuan rumah. Alhasil, Blatter saat itu dikritik habis dan dianggap menerima suap dari Pemerintah Qatar.

"Penunjukkan Qatar adalah sebuah kesalahan," ujar Blatter, yang sempat jadi tersangka kasus suap 1,6 paun bersama mantan Presiden UEFA Michel Platini, kepada harian Swiss, Tages Anzeiger.

"Saat itu, kami sebenarnya di rapat komite eksekutif sudah setuju memberikan Piala Dunia 2018 untuk Rusia dan Piala Dunia 2022 untuk AS. Ini bisa jadi simbol perdamaian antara dua seteru politik jika mampu menggelar Piala Dunia secara beruntun," Blatter melanjutkan.

"Qatar itu terlalu kecil, sepakbola dan Piala Dunia terlalu besar untuk mereka."

"Saya ulangi sekali lagi: pemberian Piala Dunia kepada Qatar adalah kesalahan, dan saya sebagai presiden yang bertanggung jawab saat itu. Tapi saya senang Piala Dunia bakal bergulir sebentar lagi, tapi dengan beberapa catatan, dan tidak ada pemain yang melakukan boikot."

"Bagi saya jelas, penunjukan Qatar itu salah besar."

Simak juga 'Qatar Bersiap Menyambut 32 Tim Nasional Sepakbola di Piala Dunia':

[Gambas:Video 20detik]



(mrp/cas)

Hide Ads