Ruediger Dikecam Eks Timnas Jerman soal Aksi Arogan Lawan Jepang

Ruediger Dikecam Eks Timnas Jerman soal Aksi Arogan Lawan Jepang

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 25 Nov 2022 04:15 WIB
23 November 2022, Qatar, Ar-Rayyan: Soccer: World Cup, Germany - Japan, preliminary round, Group E, Matchday 1, Chalifa International Stadium, Germanys Antonio RΓΌdiger (r) in action against Japans Takuma Asano (l). Photo: Tom Weller/dpa (Photo by Tom Weller/picture alliance via Getty Images)
Antonio Ruediger dikecam seniornya di timnas Jerman. (Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance)
Munich -

Aksi lari provokatif Antonio Ruediger di laga Jerman vs Jepang heboh di media sosial. Eks gelandang Jerman Dietman Hamann mengecam tindakannya.

Ruediger tampil penuh kala Jerman menghadapi Jepang pada laga Piala Dunia 2022 di Khalifa International Stadium, Rabu (23/11/2022) malam WIB. Unggul lebih dulu lewat penalti Ilkay Guendogan, Die Mannschaft pada akhirnya kalah 1-2 usai kebobolan oleh Ritsu Doan dan Takuma Asano pada babak kedua.

Satu momen menjadi perhatian warganet di media sosial, yakni kala Ruediger berlari berjingkat-jingkat dengan kaki tinggi saat menjaga bola sembari mengawal pemain Jepang. Saat itu Jerman dalam posisi unggul dan diduga bek Real Madrid tersebut melakukannya untuk meledek pemain Jepang sebagai bentuk mind games.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, Jepang kemudian malah bangkit dan membalikkan keadaan. Aksi Ruediger itu pun menjadi tak lebih dari sekadar tindakan memalukan untuk pendukung Jerman.

Eks gelandang timnas Jerman Dietmar Hamann menyebutnya sebagai aksi yang tak perlu. Baginya itu cuma menunjukkan arogansi dan sikap buruk terhadap lawan.

ADVERTISEMENT

"Ruediger tahu dia akan membiarkan bola keluar lapangan dan dia mengangka kakinya. Anda enggak bisa meremehkan lawan karena itu selalu berbalik pada akhirnya," ujar mantan gelandang timnas Jerman Dietman Hamann kepada RTE, dikutip Metro.

"Saya rasa itu tindakan yang sangat tidak profesional. Itu tidak pada tempatnya. Arogan. Enggak ada pembelaan untuk apapun itu. Dia juga ketawa, sekarang cuma ada satu tim yang tertawa, kan."

"Enggak tahu berapa banyak orang yang mengetahui hal ini, tapi saya akan menyorotinya lagi karena itu tak bisa diterima. Ini soal semangat permainan, yakni respek. Dia enggak menghormati lawannya dan menerima akibatnya. Itu sangat enggak profesional," imbuhnya.




(raw/mrp)

Hide Ads