Timnas Spanyol Disebut Kurang Pengalaman, Enrique: Jadi Tukang Kayu?

Timnas Spanyol Disebut Kurang Pengalaman, Enrique: Jadi Tukang Kayu?

Afif Farhan - Sepakbola
Selasa, 06 Des 2022 17:00 WIB
DOHA, QATAR - DECEMBER 01: Pedri and Gavi of Spain during the FIFA World Cup Qatar 2022 Group E match between Japan and Spain at Khalifa International Stadium on December 01, 2022 in Doha, Qatar. (Photo by Alex Livesey - Danehouse/Getty Images)
Foto: Getty Images
Doha -

Spanyol akan jalani babak 16 besar Piala Dunia 2022 kontra Maroko. Tim Matador yang dipenuhi pemain muda disebut kurang berpengalaman, Pelatih Luis Enrique balas dengan komentar tajam!

Maroko vs Spanyol akan berlangsung di Education City Stadium pada lanjutan babak 16 besar Piala Dunia 2022, Selasa (6/12) pukul 22.00 WIB. Maroko maju ke babak 16 besar Piala Dunia dengan status juara Grup F dan Spanyol sebagai runner up Grup E.

Spanyol awali babak grup dengan pesta gol 7-0 atas Kosta Rika. Selanjutnya La Furia Roja ditahan imbang Jerman dan dikandaskan Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spanyol mengarungi Piala Dunia 2022 dengan banyak pemain muda. Malah ada dua gelandang yang masih bocah yang selalu dipilih jadi starter, yakni Pedri (20 tahun) dan Gavi (18 tahun).

DOHA, QATAR - DECEMBER 01: Pedri and Gavi of Spain during the FIFA World Cup Qatar 2022 Group E match between Japan and Spain at Khalifa International Stadium on December 01, 2022 in Doha, Qatar. (Photo by Alex Livesey - Danehouse/Getty Images)Pedri dan Gavi (Foto: Getty Images)

Oleh sebab itu, tak sedikit pundit sepakbola yang menilai kalau skuad Spanyol kurang berpengalaman di ajang sebesar Piala Dunia. Sang pelatih, Luis Enrique membalasnya dengan tidak tanggung-tanggung beri komentar tajam!

ADVERTISEMENT

"Saya tidak setuju kalau tim saya disebut kurang pengalaman. Pengalaman dalam hal apa? Menjadi tukang kayu?" cetusnya dilansir dari Marca.

Luis Enrique menyebut, pilihannya untuk skuad Spanyol sudah dilakukan secara matang. Dirinya mematok target setinggi mungkin dan meminta para pemainnya agar tidak mendengarkan suara-suara sumbang.

"Kalau tim Anda kalah, pasti ada saja komentar aneh-aneh. Beda cerita kalau tim Anda menang," sindirnya.

"Tim ini akan dikenali dari cara bermain dan filosofinya. Pada akhirnya yang bertanding adalah para pemain, saya cuma mau mereka menerapkan ide-ide saya," tutupnya.

(aff/nds)

Hide Ads