Ingat anime 'Aoki Densetsu Shoot' yang menjadikan siswa SMA Kakegawa, Toshihiko Tanaka, sebagai tokoh utamanya? Serial Shoot diangkat ke live action dengan judul 'Hit the Goal' pada 1996 dan menyoroti kejayaan Verdy pada awal 90-an.
Dalam salah satu scene film itu menampilkan Toshihiko Tanaka Cs masuk ke sebuah stadion secara diam-diam ke salah satu pertandingan J.League. Saat itu berlangsung pertandingan antara Verdy Kawasaki melawan Shimizu S-Pulse.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena masuk tanpa tiket, mereka cuma bisa menyaksikan laga di bawah tribun gelap. Seusai laga, ruangan itu dimasuki Ruy Ramos, yang dibuat terkejut ada penonton tanpa tiket di pertandingan.
Melihat langsung idola di depan mata, siswa-siswa SMA Kakegawa terkesima. Percakapan sempat terjadi antara mereka.
"Kalian tahu nama saya?" tanya Ruy Ramos ke siswa SMA Kakegawa. "Jelas tahu, kamu adalah Ruy Ramos," jawab mereka.
![]() |
"Jangan pernah lupa dengan nama saya dan bersyukurlah kepada Tuhan buat anugrah sepakbola!" begitu pesan Ruy Ramos ke anak-anak itu.
Di kalangan kolektor jersey, Verdy Kawasaki era 90-an adalah koleksi yang wajib dimiliki. Seragam berwarna hijau dengan motif buat semangka terasa begitu ikonik.
Seragam Verdy Kawasaki era 90-an, tentunya jersey bekas, banyak diperjual-belikan di berbagai platform e-commerce, lokal maupun luar negeri. Magnet Ruy Ramos, King Kazu, dan bintang Verdy Kawasaki lain-lainnya adalah daya tarik utama selain desain dari jersey itu sendiri.
Video games juga mulai populer di era 90-an. Image Verdy Kawasaki tentu ikut didompleng dalam sejumlah permainan bertema sepakbola.
Game Winning Eleven misalnya yang pernah menjadikan Kawasaki Verdy sebagai cover salah satu edisi permainan sepakbola konsol itu. Kebetulan game ini bernama J.League Jikkyou Winning Eleven di Jepang.
Sayang, kejayaan Verdy Kawasaki hanya berlangsung singkat. Sejak 1997, kiprah mereka mulai meredup dan kalah pamor dari klub Prefektur Kanagawa lainnya yakni Kawasaki Frontale dan duo Yokohama, Yokohama Marinos serta Yokohama Flugels.
Verdy Kawasaki pun pindah ke Tokyo dan mengganti namanya menjadi Tokyo Verdy. Di Tokyo mereka pun masih harus bersaing mencari basis suporter baru dengan FC Tokyo yang sudah lebih dulu bermukim di Ibu Kota Jepang.
Tapi gairah pendudukan Tokyo terhadap sepakbola tak seperti di daerah-daerah lainnya. Laga Tokyo Verdy kala bermain di venue megah Stadion Ajinomoto tampak selalu lengang.
Tokyo Verdy sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan saat diperkuat pemain Brasil Hulk. Ya, Hulk bermain di sejumlah klub J2 League, termasuk Tokyo Verdy, sebelum hijrah ke Porto pada 2008.
Tapi Tokyo Verdy tak bisa menjaga momentum itu. Sempat promosi ke J1 League pada 2008, Tokyo Verdy kembali ke J2 League mulai 2009 dan belum promosi lagi hingga saat ini.
(cas/ran)