Nicklas Bendtner mengaku sempat kecanduan judi di kasino. Berjudi diakui Lord Bendtner memicu adrenalin yang dirasanya sama seperti ketika bermain bola di lapangan.
Bendtner kerap tersangkut skandal kala masih aktif berkarier sebagai pesepakbola. Mulai dari ditangkap polisi akibat mengemudi dalam keadaan mabuk pada 2013, hingga meninju rahang sopir taksi lima tahun kemudian.
Eks Arsenal dan Juventus tersebut beberapa kali sesumbar memiliki potensi menjadi pemain kelas dunia. Namun, sikap buruk Bendtner menghancurkan kariernya sendiri, hingga dia harus pensiun di usia 33 tahun pada 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lord Bendtner Pensiun dari Sepakbola |
Nicklas Bendtner berdalih kariernya berantakan akibat cedera yang terus-terusan dialaminya. Cedera pula yang memaksanya jatuh ke dunia kelam perjudian.
Bendtner menemukan judi sebagai sesuatu yang menggugah. Dia merasa menghabiskan waktu di kasino sama mendebarkan dengan bermain bola di hadapan puluhan ribu fans.
"Saya memiliki banyak masalah fisik. Saya tidak dapat menemukan adrenalin yang saya butuhkan, yang hanya bisa didapatkan ketika bermain di depan 60.000 orang," kata Bendtner, dikutip dari Marca.
"Tidak ada yang sebanding dengan itu. Sekali-kalinya saya merasakan hal yang sama yakni di kasino. Semakin tinggi risikonya, semakin besar adrenalinnya," dia menambahkan.
"Suatu hari saya kehilangan 400.000 pound, tetapi saya berhasil bangkit dan, pada akhirnya, saya cuma tekor 20.000 pound,".
![]() |
Lord Bendtner akhirnya kapok berjudi setelah nyaris kehilangan uang banyak. Dia pun tak mau lagi mencari adrenalin lewat peruntungan di kasino.
"Itu adalah situasi yang mengerikan. Ketika saya kembali ke hotel, saya banyak memikirkannya dan memutuskan bahwa saya harus meninggalkannya. Saya tidak ingin kehilangan semua uang saya karena saya tidak tahu bagaimana menggunakan kepala saya,".
"Sangat penting untuk kembali ke akar saya. Saya senang itu terjadi karena, jika tidak, saya tak akan pernah menyadari masalah saya," demikian kata Nicklas Bendtner.