Hooligan Ukraina: Kanan-Kiri Bersatu Hajar Rusia

Hooligan Ukraina: Kanan-Kiri Bersatu Hajar Rusia

Yanu Arifin - Sepakbola
Senin, 27 Jun 2022 19:20 WIB
08 May 2022, Saxony, Aue: Soccer: 2. Bundesliga, FC Erzgebirge Aue - SV Werder Bremen, 33. matchday, Erzgebirgsstadion. Aues fans set off pyrotechnics. Photo: Robert Michael/dpa - IMPORTANT NOTE: In accordance with the requirements of the DFL Deutsche Fußball Liga and the DFB Deutscher Fußball-Bund, it is prohibited to use or have used photographs taken in the stadium and/or of the match in the form of sequence pictures and/or video-like photo series. (Photo by Robert Michael/picture alliance via Getty Images)
Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance
Kiev -

Invasi Rusia memaksa rakyat Ukraina, dari berbagai spektrum politik, bersatu. Termasuk para suporter sepakbolanya, yang turun ke medan perang balik melawan.

Sudah sekitar empat bulan waktu berjalan, sejak Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan tentaranya melakukan operasi militer ke Kiev. Sejak saat itu, rakyat Ukraina digempur rudal, dengan alasan 'membersihkan aliran neo-nazi'.

Sejak saat itu, rakyat Ukraina bersatu rela turun ke medan perang melawan tentara Rusia. Termasuk para pegiat olahraga yang berani angkat senjata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilaporkan i, tak cuma atlet yang turun ke medan perang. Para suporter sepakbola, juga berhasil memukul mundur tentara Rusia.

Dalam laporannya, suporter garis keras Ukraina, dari spektrum kanan-kiri, bersatu melawan Rusia. Para Hooligan rela menepikan rivalitas demi membela Tanah Air.

ADVERTISEMENT

Terbiasa di Medan Perang

Hood Hoods Clan [HHK], hooligan tim Arsenal Kiev, berideologi kiri di Ukraina. Mereka satu-satunya suporter yang secara eksplisit menegaskan anti-fasis.

Lahir dari skena punk dan metal pada pertengahan 2000-an, HHK dengan tegas menyatakan sikapnya membela kaum minoritas Kiev, yang kerap menjadi korban represi nasionalis kulit putih.

Sebagai hooligan, sudah tentu aktivitasnya adalah ribut. Di lapangan, jalanan, bahkan hutan, HHK kerap berkelahi, baik yang dadakan atau sudah direncanakan.

Sejak Februari 2022, stadion akhirnya ditutup akibat invasi Rusia. HHK kemudian beralih, dari mendukung sepakbola, menjadi membela Tanah Air.

Sejak 2014, hooligan memang terbiasa dalam mobilitas nasional. Khususnya sejak Revolusi Maidan, ketika rakyat Ukraina menggulingkan Pemerintah Pro-Rusia, hooligan mulai terbiasa di medan tempur.

Banyak firm atau kelompok-kelompok hooligan beralih menjadi milisi. Batalyon Azov misalnya, milisi sayap kanan Ukraina, juga lahir dari klub FC Metalist Kharkiv.

Dan HHK tidak sendiri. Bersama hooligan cum milisi lain, baik yang berideologi kanan sekali pun, mereka berdiri bersama melawan Rusia.

Kanan-Kiri Bersatu

Anton, salah satu anggota HHK, menyatakan pihaknya rela 'berdamai' sejenak menyingkirkan rivalitasnya dengan suporter sayap kanan.

"Kami tidak memiliki argumen sekarang, karena kami berperang di tanah kami," kata Anton.

"Kita selesaikan saja ini dulu, dan yang lainnya akan diurus belakangan," katanya.

Sebagai hooligan kiri, jejaring solidaritas coba mereka bangun keluar Ukraina. Beberapa pendukung dari klub Jerman seperti Darmdstadt dan St. Pauli disebut Anton memberi dukungan berharga, dalam upayanya melawan Rusia.

Hooligan dari Jerman disebut mengirimi HHK rompi antipeluru dan perangkat night vision guna berperang di malam hari. Selain itu, ada dukungan dari, Clapton FC, klub anti-fasis Inggris, yang menggalang dana untuk mengirim ambulans ke Ukraina.

Perang di Ukraina sendiri masih berlangsung, dengan terakhir mendekati Donbas. Mampukah hooligan terus berjuang mempertahankan tanah airnya?

(yna/yna)

Hide Ads