PT Liga Indonesia Baru (LIB) menilai tak dikabulkannya vaksin buat Shopee Liga 1 dan Liga 2 tak diprioritaskan pemerintah karena belum ada jadwal kompetisi.
Pemerintah tak mengabulkan semua pengajuan vaksin dari PSSI. Totalnya, cuma 178 vaksin saja yang disetujui buat Timnas Indonesia semua kelas usia dari U-16 hingga senior.
Padahal PSSI juga mengajukan vaksin buat semua pelaku sepakbola. PSSI, melalui surat ke Kemenkes dengan tembusan Kemenpora, sempat mengajukan vaksin buat Timnas semua strata, pemain, pelatih, ofisial, pertandingan, panpel, Shopee Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengungkapkan, untuk sementara vaksin cuma buat cabang olahraga/atlet yang akan bertanding di event internasional saja. Dengan begitu, Shopee Liga 1 dan Liga 2 yang merupakan kompetisi domestik jelas tak masuk prioritas.
PT LIB sebagai operator kompetisi pun memahami kondisi ini. Tetapi, mereka tetap berharap peserta kompetisi bisa mendapatkan vaksin.
"Husnuzonnya mudah-mudahan karena liga belum jalan," kata Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita kepada detikSport soal kompetisi tak mendapat prioritas vaksin dari pemerintah.
"Harapan saya sih kalau izin sudah keluar bisa jadi skala prioritas. Saya akan segera berkoordinasi dengan PSSI segera," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, PT LIB dikabarkan berencana memesan 5 ribu paket vaksin buat peserta kompetisi. PT LIB juga siap keluar uang andai tak mendapat jatah prioritas vaksin.
Semua demi kelancaran berjalannya kompetisi, utamanya Shopee Liga 1. Terdekat, PSSI akan segera memutuskan nasib kompetisi dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) pada, Rabu (20/1/2021).
"Saya ingin sepakbola mendapat vaksin secepatnya, bagaimanapun caranya. Harus diusahakan sekuat tenaga. Kalau bisa dapat tapi secara komersial pun, LIB siap. Kami pun akan segera berkoordinasi dengan PSSI," ujar Lukita pada 14 Januari.