Asisten PSIS Semarang Minta Makanan Terbaik Selama Karantina Liga 1

Asisten PSIS Semarang Minta Makanan Terbaik Selama Karantina Liga 1

Mercy Raya - Sepakbola
Senin, 16 Agu 2021 20:40 WIB
Imran Nahumarury persija-persib
Asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury, menginginkan gizi terbaik saat Liga 1 2021. (Foto: Twitter @persib)
Jakarta -

Imran Nahumarury, asisten PSIS Semarang, meminta fasilitas mumpuni selama pelaksanaan Liga 1 berlangsung. Terutama soal makanan.

Permintaan ini tak lepas dari format kompetisi yang bakal dibuat series di tiga klaster berbeda. Diketahui, Liga yang rencananya dihelat 27 Agustus itu akan menerapkan format series.

Selain itu, para pemain akan menggunakan sistem bubble. Mereka hanya boleh pergi dari hotel ke stadion, begitu seterusnya selama satu seri berlangsung atau sekitar 1,5 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imran percaya fasilitas hotel yang disiapkan panitia bakal memenuhi standar profesional sebuah tim. Untuk itu, ia tak khawatir soal tempat penginapan. Namun, ia menyoroti akomodasi makanan yang dikonsumsi para pemainnya.

"Pastinya mereka akan kasih kami hotel bagus lah dan itu sudah mereka berikan ketika Piala Menpora kemarin. Karena kalau kita bicara profesional memang kalau segala macam harus sesuai dengan standar," kata Imran saat dihubungi pewarta, Senin (16/8/2021)

ADVERTISEMENT

"Kami tidak butuh hotel yang mewah banget yang terpenting pemain bisa istirahat bagus, bisa makan bagus, dan itu sudah cukup buat pemain," ujarnya.

"Sekarang kalau hotel bagus tapi makannya tidak bagus kan percuma. Yang penting hotel nyaman, pemain merasa nyaman, dan yang terpenting itu makanan karena mereka habis main kan capek."

Imran juga tak mengkhawatirkan soal menjaga fokus pemain PSIS selama menjalani protokol ketat selama sistem bubble berlangsung. Sejauh ini, pemainnya disebut sudah profesional. Terlebih, mereka juga sudah mendapat bekal dari Piala Menpora beberapa waktu lalu.

"Saya pikir pemain sudah terbiasa ketika di Piala Menpora. Sudah adaptasi dan mereka mengerti karena situasinya tidak normal seperti ini. PSSI dan PT LIB juga sudah mengumumkan bahwa kompetisi akan berjalan kalau semua aspek di sepakbola itu bisa berjalan. Itu artinya pemain juga harus betul-betul menjaga diri sendiri walaupun tinggal di lingkungan yang sangat ketat," ujarnya.

"Jadi apapun yang terjadi nanti mereka akan tetap manut. Sepakbola itu lebih besar dari segalanya. Justru saya melihat ini akan menjadi positif karena ketika mereka dapat bonus, uang saku mereka bisa kirim ke keluarganya. Jadi saya pikir pemain tidak akan terpengaruh, tidak akan stres, mereka tetap enjoy karena paham bahwa situasi ini tidak mudah."

"Sekarang pilihannya cuma dua, main atau tidak. Kalau tidak main kita tidak dapat uang, kalau main ya kita harus ikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan PT LIB maupun PSSI," Imran menegaskan.




(mcy/cas)

Hide Ads