8. PSS Sleman
PSS wajib diwaspadai sebagai kuda hitam berkat masuknya investor baru. Sosok Marco Gracia Paulo membawa angin segar atas perubahan yang ia lakukan di tubuh klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain-pemain beken berhasil didatangkan seperti Miswar Saputra, Adi Satryo, Mario Maslac, Kim Jeffrey Kurniawan, hingga penyerang sayap Irfan Jaya. Mereka berkolaborasi dengan Aaron Evans, Bagus Nirwanto, Irkham Zahrul Milla, dan Irfan Bachdim.
Dengan kekuatan seperti itu, PSS bisa menjadi tim papan atas. Piala Menpora sudah menunjukkan potensi PSS sebagai salah satu tim kuat.
9. Persela Lamongan
Persela tak pernah memasang target ambisius selama berkompetisi di kasta tertinggi Indonesia. Tak pernah ada prestasi yang mereka raih sejak pertama kali mentas pada 2004.
Bisa dibilang, Persela adalah anomali di Liga Indonesia. Meski perjalanannya relatif datar, tapi mereka tak pernah terdegradasi sejak promosi.
Meski bukan klub favorit, Persela berhasil memunculkan bakat-bakat yang menjadi incaran klub lain. Ada lokal juga asing. Mulai dari Ivan Carlos, Kei Hirose, hingga Saddil Ramdani.
Musim ini, Persela cuma mengandalkan pemain-pemain senior seperti Dwi Kuswanto, Birrul Walidain, Mochammad Zaenuri, Ahmad Bustomi, dan Gian Zola. Sisanya, pemain minim pengalaman diharapkan bisa belajar dari para seniornya.
10. Persebaya Surabaya
Selain Tira Persikabo, Persikabo juga cukup rutin berlatih saat Liga 1 tak jalan. Saat PPKM diterapkan pun, Persebaya menjadi 1 dari sedikit tim yang tetap berlatih.
Bicara skuad, tak banyak perubahan yang terjadi. Hanya Abu Rizal Maulana dan Rivaldi Bawuo yang hengkang ke klub lain.
Trio Timnas Indonesia yakni Arif Satria, Rachmat Irianto Rizky Ridho bakal menjadi andalan lini belakang Persebaya. Di depan, Samsul Arif bakal menjadi juru gedor.
11. Persik Kediri
Sama seperti Persiraja dan Persita, Persik juga berstatus tim promosi. Klub ini tak memasang target besar di Liga 1.
Tak banyak nama-nama wah yang didatangkan untuk membuat Persik menjadi tim yang bisa berkompetisi di papan atas. Penampilan di Piala Menpora 2021 menjadi buktinya.
Skuad asuhan Joko Susilo meraih sekali kemenangan, sekali imbang, dan menelan dua kekalahan. Dalam menyambut Liga 1 Persik kesulitan menggelar latihan karena PPKM.
12. Arema FC
Singo Edan kini punya wajah baru dengan masuknya Gilang Widya Pramana sebagai presiden klub. Crazy Rich Malang itu berkali-kali mengguyur uang untuk Arema.
Fasilitas baru seperti bus hingga mess pemain pun diberikan oleh Gilang buat Arema. Hal ini diharapkan menjadi sumber motivasi para pemain.
Kushedya Hari Yudo bakal menjadi andalan Arema. Pemain yang baru-baru ini memperkuat Timnas Indonesia itu memang tampil oke dalam beberapa musim terakhir.
Racikan Eduardo Almeida sangat diperlukan untuk membawa Arema ke era kejayaan lagi. Pelatih asal Portugal itu belum banyak membuktikan diri di Indonesia.
13. Madura United
Pembenahan dilakukan Madura United sejak gagal di Piala Menpora. Bruno Lopes dan Beto Goncalves disingkirkan dan diganti oleh Rafael Silva dan Silvio Escobar.
Beberapa pemain lain juga hengkang. Risna Prahalabenta kembali Persik dan Marckho Sandy Meraudje ke Borneo FC.
Tetapi masih ada naman-nama beken seperti Zulfiandi, Asep Berlian, Bayu Gatra hingga Guntur Ariyadi. Di tangan Rahmad Darmawan, mustahil mencoret Madura United dari daftar tim kuat di Liga 1.
14. Bali United
Berstatus sebagai juara bertahan, Bali United ditunjuk untuk memainkan laga pembuka. Meski minim persiapan, Bali United antusias menyambut kompetisi.
Dalam persiapannya, Bali United berkali-kali menghentikan kegiatannya karena PPKM di Jawa-Bali. Bisa dibilang, persiapan tim asuhan Stefano Cugurra kurang ideal.
Menjelang Liga 1, Bali United melepas Diego Assis. Belum ada penggantinya yang didatangkan oleh manajemen. Sisanya, slot asing masih diisi Willian Pacheco, Brwa Nouri, dan Melvin Platje.
Peran Stefano Lilipaly akan sangat dibutuhkan untuk mengangkat moral Bali United. Sebagai pemain senior, ia bisa menjadi pembeda di tim.
15. Barito Putera
Tak banyak yang diketahui dari Barito Putera soal persiapan mereka menjelang Liga 1. Pihak klub jarang membagikan aktivitas mereka di tengah-tengah ketiadaan kompetisi.
Secara tim, Barito Putera tak mengalami banyak perubahan. Djadjang Nurdjaman masih menjadi juru taktik tim.
Pemain-pemain lokal seperti Rizky Pora, Bayu Pradana, dan Adhitya Harlan, masih dipertahankan. Dua pilar asing yakni Cassio de Jesus dan Aleksandar Rakic bertahan. Ada juga Rafinha yang berstatus pemain baru.
Pada Piala Menpora, Barito Putera mendapatkan pencapaian yang terbilang lumayan. Laskar Antasari melaju hingga babak perempat final.
16. Borneo FC
Kedatangan Boaz Solossa menjadi momen penting bagi Borneo. Marckho Meraudje dan Rifad Marasabessy juga didatangkan untuk memperkuat sektor sayap.
Masih ada nama-nama tenar lainnya yang didatangkan. Angga Saputro, Safrudin Tahar, Paulo Sitanggang, Wawan Febrianto, hingga Hendro Siswanto.
Dengan skuad seperti ini, tak bijak jika mencoret Borneo dalam daftar calon tim papan atas. Mereka akan dipoles oleh Mario Gomez yang kiprahnya lumayan baik di Indonesia.
17. PSM Makassar
Satu-satunya wakil Sulawesi ini menatap Liga 1 dengan segala macam masalah. Mulai dari tunggakan gaji ke 17 pemain yang belum selesai hingga kesulitan mendapatkan pemain asing.
Tiga pilar asingnya musim lalu Hussein Eldor, Giancarlo, hingga Serif Hasic memilih hengkang. Sementara PSM baru mendatangkan Anco Jansen sebagai penggantinya.
Pada Piala Menpora, PSM mengandalkan 100 pemain lokal. Cuma Wiljan Pluim yang pada akhirnya memilih bertahan dan bermain lagi di Liga 1.
Penerapan bubble to bubble di Liga 1 menjadi kabar baik buat PSM. Jika tidak, mereka tak punya kandang karena Stadion Andi Mattalatta sudah dirobohkan untuk direnovasi.
18. Persipura Jayapura
Mutiara Hitam menjadi satu-satunya klub Liga 1 yang tak ikut Piala Menpora. Tapi mereka cukup aktif menggelar beberapa laga uji coba.
Mereka sebelumnya berkesempatan menjalani pemanasan di Piala AFC 2021. Tapi turnamen level 2 antar-klub Asia itu dibatalkan untuk Zona ASEAN.
Materi pemain Persipura tak banyak berubah dari musim lalu. Persipura merekrut Henrique Motta (Brasil) dan Yevhen Bokhashvili (Ukraina) untuk menemani Takuya Matsunaga (Jepang).
Yevhen diharapkan bisa menjadi andalan setelah hengkangnya Boaz Solossa. Sisanya, Persipura dipercaya akan mengandalkan talenta-talenta lokal.
Tim asuhan Jacksen F. Tiago masih punya 1 slot buat pemain asing. Sempat mengincar beberapa nama, kini kelanjutannya belum diketahui.
(krs/yna)