Materi kedua tim jelas sangat jauh berbeda. Bali United punya materi wah dan berstatus juara bertahan. Sementara Persik yang merupakan tim promosi terkesan cuma mengandalkan pemain seadanya.
Persik relatif tak punya pemain bintang, bahkan pemain berpengalaman di level atas kompetisi Indonesia juga minim. Cuma Dian Agus Prasetyo, Vava Yagalo, Andri Ibo, Dany Saputra, yang namanya sudah cukup familiar di telinga pecinta sepakbola Indonesia.
Selebihnya, Persik diperkuat oleh pemain-pemain muda seperti Septian Bagaskara, Ibrahim Sanjaya, atau Muhammad Ridwan. Materi pemain asingnya yakni Dionatan Machado, Doe Sackie Teah, Youssef Ezzejjari, dan Ibrahim Bahsoun, terbilang belum teruji kualitasnya di Indonesia.
Berbeda dengan Bali United yang diperkuat pemain-pemain tenar macam Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, Ricky Fajrin, hingga M Taufiq. Kualitas Bali United di atas kertas jauh melebihi Persik.
Terlepas dari itu, persiapan klub terbilang tak ideal dalam menyambut Liga 1. Siapa yang punya semangat lebih, punya peluang untuk mendapat hasil positif, termasuk Persik.
"Soal persiapan, kami sadar di situasi PPKM ini tentu menyulitkan kami. Namun bagi kami tidak masalah karena ini terjadi pada semua tim. Yang penting semangat kita membangun kembali kompetisi, membangun kembali sepakbola," kata pelatih Persik Joko Susilo saat memberikan keterangan pers, Kamis (26/8).
"Bagi saya fifty-fifty. Tapi bagi orang luar, pasti sadar, banyak yang menjagokan Bali United. Itu wajar. Tapi kami punya semangat dan tekad dan kepercayaan diri dan kami punya spirit yang cukup bagus," ujarnya menegaskan.
"Untuk saya sebagai pemain sudah sangat siap. Bali United juara Liga 1 kemarin, tapi kami sudah persiapan dalam beberapa bulan terakhir," tutur bek sayap Persik Dany Saputra.
"Kami punya peluang sama, 50:50, karena sama-sama main di luar kandang masing-masing. Enggak ada yang diuntungkan di laga ini. Tapi saya yakin untuk pertandingan ini kami bisa meraih poin," ucapnya.
Senada dengan Persik, Bali United juga menilai masing-masing tim punya peluang yang sama. Tak ada status unggulan dalam pertandingan perdana setelah sepakbola Indonesia vakum cukup lama.
Pelatih dan pemain Bali United, Stefano Cugurra dan Spaso, sama-sama memasang sikap waspada. Tak ada yang bisa menjamin bahwa Persik bisa menjadi makanan empuk buat Bali United.
"Kami harus respek sama tim lawan, lawan juga punya kualitas. Mudah-mudahan Bali United bisa main bagus, bisa menang, itu saja. Dari Persik kediri banyak pemain yang bagus di sana, mereka juga punya banyak pemain yang baru di dalam tim," ucap Stefano Cugurra alias Teco.
"Kami juga dari Bali United fokus sama tim sendiri, sudah lama tidak main. Kami fokus sama tim dulu, tapi pasti harus kerja setengah mati bagus karena lawan punya kualitas juga," ujar pelatih asal Brasil itu.
"Bali United sangat respek kepada tim Persik. Kita semua tahu di Indonesia sangat sulit mempertahankan juara, jadi tidak ada banyak tim yang juara 2 kali berturut-turut," tutur Spaso menimpali.
"Jadi kami akan fokus di situ untuk kerja keras mencoba menjuarai Liga lagi dan menjadi tim yang juara berturut," ujarnya.
(cas/ran)