"Masalah tuan rumah dan tunggakkan gaji ini hal berbeda, setahu saya ada 11 klub yang mengajukan. Kami juga koordinasi untuk dengan PT LIB sama PSSI. Mereka juga kan datang ke sana (untuk verifikasi) untuk dilihat tempat kami layak atau tidak," kata Agustiar Sabran saat ditemui detikSport, Selasa (21/9/2021).
"Kami mengajukan juga demi mempromosikan tempat kami dan menunjukkan antusiasme sepakbola di sana. Secara geografis juga Kalteng juga baik," ujarnya menjelaskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suami dari Putri Kalimantan Kalteng Thisia Halijam itu punya alasan terkait tunggakan gaji ke para mantan pemainnya. Ia membantah klubnya terkendala masalah finansial sebagai sebabnya.
Ia menegaskan bahwa klubnya tak punya kesulitan finansial. Klaimnya, Kalteng Putra sempat menjadi klub dengan bayaran tertinggi saat masih di Liga 1 2019.
"Kami mengakui salah dan sudah mendapat hukuman tidak boleh belanja pemain. Terus kenapa kami nggak bayar? Ada sebab-akibat. Salah satunya soal kami yang dari Liga 1 lalu terdegradasi ke Liga 2. Ada hal yang tidak bisa saya ceritakan di sini. Bukan karena masalah finansial, " ucapnya.
"Materi kami cukup baik saat itu tapi turun ke Liga 2. Gaji kami pun salah satu yang lumayan nomor 3-4 di Indonesia saat itu. Tapi saya tak menyalahkan siapa-siapa, meski saya menjadi down. Pelajarannya harus lebih hati-hati lagi kalau memilih pemain, harus dilihat attitude-nya," tuturnya.