Irfan Jaya langsung bermain saat PSS Sleman vs Barito Putera usai membela Timnas Indonesia. Satgas Penanganan COVID-19 menegaskan karantina wajib dijalankan semua orang.
Saat Super Elang Jawa melawan Barito Putera, Irfan Jaya menjadi starter. Pertandingan PSS dengan Bekantan Hamuk berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (15/10/2021) malam WIB, berjarak empat hari dari pertandingan terakhir Timnas Indonesia pada playoff kualifkasi Piala Asia 2023 di Thailand.
Irfan Jaya menjadi bintang kemenangan PSS atas Barito Putera dengan skor 3-2. Dia mencetak brace.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan bermainnya Irfan Jaya itu, muncul pertanyaan mengenai apakah si pemain sudah menjalankan kewajiban karantina usai melakukan perjalanan dari luar negeri. Satgas COVID-19 sudah mengeluarkan surat edaran mengenai kewajiban karantina selepas bepergian dari luar negeri.
Surat edaran yang tanggal 13 Oktober 2021, karantina untuk negara dengan eskalasi kasus positifnya rendah selama 5x24 jam. Sementara untuk negara asal dengan eskalasi kasus positifnya tinggi, karantina berlangsung selam 14x24 jam.
Dalam Keputusan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 14 Tahun 2021, ada juga kewajiban untuk melakukan swab PCR untuk WNI yang baru saja menjalani perjalanan Internasional.
Juru Bicara Satgas Penangan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, sudah memberi jawaban ketika ditanya mengenai masa karantina yang harus dijalani oleh pemain Timnas.
"Semua wajib karantina 5 hari," kata Wiku saat dihubungi oleh detikSport lewat pesan singkat.
Sebelumnya, Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, memberi jawaban mengenai bermainnya Irfan Jaya di laga Liga 1 usai bepergian dari luar negeri.
"Prinsipnya begini semua atlet yang masuk, kami karantina mandiri karena masuk bubble lagi. Jadi masuk ke kita sistem bubble lagi, jadi di-PCR lagi oleh kami. Kalau negatif boleh main," kata Lukita menjelaskan saat dihubungi detikSport.
"Ya, di dalam itunya (bubble Liga 1) sudah kita masuk sebagai bagian dari karantina mandiri. Kan di dalam bubble (hotel) kan tidak boleh kemana-mana."
"Boleh (main kalau negatif). Kalau positif tak boleh. Kan di airport juga mereka sudah di-PCR juga. Masuk ke kami di-PCR lagi. Seperti kasus Timnas Wanita yang main di PON kan. Sama seperti itu," kata dia menambahkan.
(cas/yna)