.webp)
Selain VAR, teknologi garis gawang juga dirasa perlu hadir di kompetisi sepakbola Indonesia. Tapi Komite Wasit PSSI lebih memilih menghadirkan wasit gawang.
Belum lama ini ramai kontroversi tendangan pemain Persib Bandung Marc Klok ke gawang Persija pada BRI Liga 1 2021. Sepintas dalam tayangan ulangan tendangan Klok sudah masuk ke gawang sebelum didorong keluar oleh kiper Persija Andritany Ardhiyasa.
Adapun kejadian itu sudah menjadi yang ketiga dalam pertemuan Persib dan Persija. Sebelumnya Ezechiel Ezechiel N'Douassel dan Marko Simic juga pernah mengalami peristiwa serupa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya lebih mengusulkan buat tahun depan, untuk ditambah dua wasit, di masing-masing belakang gawang ada wasit lagi," kata Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh kepada detikSport.
"Ini masih menunggu approve FIFA yang akan dibahas di dalam kongres. Sementara ini kami juga masih menunggu VAR," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah memastikan gelaran Liga 1 bakal menggunakan VAR. Operator kompetisi pun berencana menguji coba VAR pada pengujung musim ini.
Ahmad Riyadh membenarkan memang ada rencana penggunaan VAR di Liga 1. Menurutnya, VAR sudah tak bisa ditunda-tunda lagi karena runtutan kejadian keputusan kontroversi wasit.
"Kami tidak ada VAR ini memang agak berat ya. Kalau dulu wasit tidak begitu dikomplain ya, sekarang ini langsung dapat dinilai (publik) dengan cara memutar (rekaman) video. Tapi kan itu di luar sistem," tutur Ahmad Riyadh.
"Kalau VAR nanti kan bisa membatalkan (keputusan keliru wasit). Tapi harganya mahal. Musim ini belum mungkin, nanti pakai yang portable dulu," ucapnya.
