Pelatih Timnas Wanita Soal Menuju Piala Asia dan Mimpi ke Piala Dunia

Pelatih Timnas Wanita Soal Menuju Piala Asia dan Mimpi ke Piala Dunia

Muhammad Robbani - Sepakbola
Minggu, 09 Jan 2022 19:20 WIB
Pelatih PS TNI, Rudy Eka Priyambada
Pelatih Timnas Wanita Indonesia, Rudy Eka Priyambada, mengungkap persiapan ke Piala Asia dan mimpi ke Piala Dunia. (Foto: Luthfiana Awaluddin/detikSport)

Berikut petikan wawancara detikSport dengan Rudy Eka jelang Piala Asia Wanita 2022:

Bagaimana persiapan Timnas Wanita?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekarang ini masuk pekan ke-4, kami sudah persiapan sejak Desember. Sekarang pekan ke-4 mau melakukan finalisasi dengan melakukan pengurangan pemain dari 40 ke-30, nanti tinggal dikurangi menjadi 23. Persiapan dari fisik sudah, taktikal ke teknikal, semua pemain sudah mendapatkan lah. Sudah uji coba juga, beberapa kali melawan tim pria juga.

Bisa diceritakan soal uji coba?

ADVERTISEMENT

Pastinya dalam masa persiapan begini dengan tanpa kompetisi, jadi uji coba adalah keharusan. Kami paling melakukan persiapan banyak dengan pertandingan dan juga melihat progress pemain. Kadang untuk melihat mental pemain yang mana yang bisa bertarung.

Kami sejauh ini sudah empat kali uji coba melawan tim pria. Sejauh ini progress-nya sesuai ekspektasi. Tinggal dua kali lagi melawan tim wanita. Tanggal 8 (Januari) melawan tim wanita dari Temanggung, Jawa Tengah, mereka juga di klasemen PSSI Jateng bagus di Piala Pertiwi. Tanggal 13/14 lawan Persib wanita.

Tanpa kompetisi persiapan bisa dibilang ideal nggak sih?

Ya ideal-nggak ideal. Mungkin saya bersyukur dulu pernah ada kompetisi sehingga database pemain sudah ada. Beberapa database pemain yang sudah masuk ke kita itu rata-rata masih aktif di PON. Jadi dengan situasi seperti ini sangat terbantu dengan PON. Tetapi saya mau regenerasi, sama seperti tim putra. Hanya segelintir saja pemain senior yang sekiranya masih bisa beradaptasi dengan junior dipertahankan. Karena sekarang juga lebih banyak pemain junior.

Mengandalkan pemain dari PON?

Sebagian, karena anak-anak PON di Tajikistan (kualifikasi Piala Asia) dari Papua belum ada, Bandung atau Jabar juga belum ada sebelumnya. Sekarang ada suntikan dari scouting-scouting di sana juga.

Berarti memakai skuad berbeda dengan tim dari yang main di Tajikistan?

Iya hampir 50 persen karena Safira Ika nggak bisa ikut, asam lambung gerd-nya parah. Shalika (Aurelia) langsung gabung, dia pemain wanita pertama yang sign kontrak di Eropa. Itu menjadi pemicu dan penyemangat kalau compare pengalaman sepakbola Australia, Indonesia masih sanggup lah. Tinggal nanti di pertandingan saja nanti seperti apa.

Target PSSI buat Timnas Wanita seperti apa?

Kami sudah masuk Piala Asia itu sudah menjadi sejarah, penanganan sepakbola wanita sudah jauh lebih baik. Targetnya bagaimana bermain baik untuk menjadi pelajaran buat SEA Games dan AFF, tahun ini padat sekali sama seperti tim pria.

Tapi ekspektasi kita, bisa menjadi 6 dari 12 peserta Piala Asia yang masuk Piala Dunia. Pasti semua pemain-pelatih dan semua masyarakat mau lihat main di Piala Dunia.

Karena jaraknya (langkah yang ditempuh) kan lebih dekat, ibaratnya cuma lolos 2 besar dan 3 terbaik bisa lolos. Mau masuk Piala Dunia di Australia-Selandia Baru 2023. Targetnya pasti sih Piala Dunia. Piala Dunia jelas kita belum pernah masuk, Piala Asia saja baru ikut lagi setelah 30 tahun.

Keunggulan dan kelemahan yang coach lihat dari Timnas Wanita selama TC?

Ini tahun pertama saya, pastinya sedikit-banyak berbeda dengan pria. Kalau wanita daya tangkapnya lebih cepat. Kelemahannya, kalau lagi datang bulan atau konsentrasinya sedang terganggu. Tapi dalam setahun ini saya sudah banyak mempelajari dan pemain beradaptasi dengan apa yang saya mau.

Finalisasi skuad kapan diputuskan?

Tanggal 14 atau 15 karena tanggal 16 (Januari) kami berangkat. Mohon dukungan dan supportnya agar timnas wanita bisa berbicara lebih.


(cas/ran)

Hide Ads