Jakarta -
Mendukung klub asal kota kelahiran wajib hukumnya, tapi tidak dengan pengusaha asal Cilacap Maya Damayanti. Dia punya cita-cita mengakuisisi klub Liga 2 PSCS Cilacap.
PSCS bergabung di Grup C bersama beberapa tim tangguh seperti Persis Solo, Persijap Jepara, PSIM Yogyakarta, Hizbul Wathan, dan PSG Pati FC. Meski secara materi tidak sebagus Persis, PSIM, atau PSG Pati, PSCS terbukti merepotkan.
Dari 10 pertandingan, PSCS mampu meraih empat kemenangan, empat seri, dan cuma dua kali kalah. Dua dari empat kemenangan, didapat atas Persis dan PSG Pati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayang saja, PSCS gagal lolos ke delapan besar karena cuma finis ketiga dengan 16 poin, selisih tiga poin dari PSIM sebagai runner-up grup. Namun, tetap saja perjuangan PSCS diapresiasi oleh fansnya yang sudah lama menanti performa seperti itu.
Tak terkecuali fans spesialnya bernama Maya Damayanti, yang berprofesi sebagai pengusaha tambang. Sayang, karena kesibukannya, Maya baru dua kali menonton pertandingan Hiu Pantai Selatan, yang pertama pada 2019 dan yang kedua saat mengalahkan Persis lalu.
 Maya Damayanti saat menonton Persis Solo vs PSCS Cilacap di Liga 2 2021 Foto: Istimewa |
Mungkin nama Maya bagi publik sepakbola nasional belum diketahui, tapi bagi suporter PSCS, dia adalah Dewi Penyelamat. Sebab, di saat klub tengah kesulitan keuangan karena kompetisi berhenti karena pandemi COVID-19, dia tetap menyokong dari segi dana meski bukan berstatus pengurus atau pemilik.
Baginya, hal itu dilakukan sebagai bentuk kontribusi kepada kota kelahirannya, bukan karena tujuan apapun, Sebab, kehadiran Maya rupanya sudah membuat fans PSCS senang bukan main.
Sebab, PSCS selama ini dianggap "dikuasai" oleh tangan-tangan yang ingin memanfaatkan klub untuk kepentingan pribadi dan politik.
 Pengusaha tambang asal Cilacap Maya Damayanti ingin akuisisi PSCS Cilacap Foto: Istimewa |
"Saya tidak ada kepentingan apapun jika kelak diberi kepercayaan untuk mengelola PSCS, yang saya inginkan hanyalah payung hukum dari PSCS jika saya menjadi pengelola," ujar Maya dalam perbincangan dengan detikSport, Sabtu (22/1)
"Jadi saya hanya murni ingin membantu menyelamatkan PSCS agar bisa menjadi klub kebanggaan masyarakat kota Cilacap yang berprestasi di tingkat nasional," sambungnya.
Bagi Maya yang punya kekuatan finansial dari usaha utamanya, mendanai PSCS bukan persoalan sulit. Tapi, Maya tidak mau begitu saja memberikan dana untuk PSCS jika akhirnya hanya dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Dia ingin PSCS bisa dikelola secara profesional ke depannya agar bisa memberikan kebahagiaan kepada para pemain serta fans. Wanita 44 tahun itu mencontohkan bahwa dia sempat membantu para pemain dari segi finansial, di tengah krisis keuangan klub saat pandemi.
"Jika itu sudah disepakati, saya akan total membangun kekuatan sepakbola PSCS agar bisa berprestasi. Kalau Saya diberi kepercayaan memegang penuh pengelolaan PSCS secara seratus persen, saya oke saja, demi menyelamatkan PSCS."
"Sekarang saya lebih membantu para pemain, karena mereka bukan orang mampu dan dizalimi karena belum terima gaji selama dua bulan. Kalau saya menyokong klub dengan dana, itu sama saja seperti menggarami lautan," paparnya.
 PSCS Cilacap saat mengalahkan PSIM Yogyakarta (Foto: dok.PSIM Yogyakarta) |
Meski demikian, Maya tidak ingin buru-buru mengambil alih PSCS karena dia ingin adanya itikad baik dari kepengurusan lama di bawah pimpinan Presiden Klub Bambang Tujiatno, untuk memberikan laporan keuangan, agar semuanya menjadi lebih jelas.
Jika semua masalah bisa diselesaikan, maka target untuk lolos ke Liga 2 bisa dipenuhi setidaknya mulai tahun 2023.
"Jangan ada pihak-pihak lain yang mengintervensi saya, berikan saya totalitas payung hukum dan laporan keuangan selama tiga tahun belakangan ini. Selain itu, untuk para suporter, mari bantu saya membesarkan PSCS karena tanpa kalian semua apalah artinya saya ? Agar bisa berprestasi di kancah persepakbolaan tanah air."
 Maya Damayanti Foto: Istimewa |
"Untuk saya pasti akan selamatkan PSCS, tetapi saat ini sudah mepet sekali untuk 2022 karena belum ada kejelasan dari manajemen lama. Dan persiapan pun belum mampu. Saya tetap berjuang untuk 2023, tapi tetap juga melihat keputusan Pak Bambang."
"Saya akan due diligent sebelum take over 100 persen untuk selamatkan PSCS Cilacap. Bagaimana saya mau all out di klub ini jika belum sepenuhnya milik saya? Saya akan lakukan apapun untuk menyelamatkan PSCS dan melajukan tim ini ke Liga 1," tutup Maya Damayanti.