BRI Liga 1 bergulir di tengah pandemi COVID-19. Selain menggulirkan kompetisi kasta tertinggi, BRI juga mempunyai misi untuk membangkitkan UMKM.
Pada Juni 2021, Liga 1 digelar. Kali ini, bank plat merah, BRI, yang menjadi main sponsor kasta tertinggi kompetisi sepakbola di tanah air.
Pandemi virus Corona membuat Liga 1 2020 harus berhenti di tengah jalan. Alasan kesehatan mendasari PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sampai harus kompetisi karena alasan force majeur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak langsung dari penghentian kompetisi langsung dirasakan oleh para pelakunya. Penghasilan pada pesepakbola sangat berkurang, belum lagi sektor ekonomi yang bergerak di sekitarnya.
Corporate Secretary, Aestika Oryza Gunarto, menyebutkan dalam kickoff BRI Fellowship pada pekan lalu, ada lebih dari Rp 1 triliun potensi ekonomi yang hilang dengan tak bergulirnya kompetisi Liga 1. Penyelamatan UKM menjadi misi BRI sembari menggulirkan Liga 1.
"Sejak awal pandemi terjadi, BRI berkomitmen untuk menyelamatkan UMKM dan mendukung untuk bangkit," kata Oryza Gunarto dalam materinya yang dipresentasikan ke pewarta.
Ucapan Oryza Gunarto itu terbukti benar. Perajin bola di Jawa Barat salah satu contohnya. Pabrik bola bernama Sinjaraga Santika Sport di Desa Liangjulang, Kecamatan Kadipaten, didapuk sponsor utama Liga 1, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), menyediakan 10.000 bola.
"Dengan adanya Liga Indonesia kami pabrik bola di Majalengka diuntungkan karena kami menerima orderan langsung dari sponsor utama Liga Indonesia yaitu BRI," kata Hj. Dinar Tisnawati Direktur Sinjaraga Santika Sport saat ditemui detikcom, Rabu (1/9/2021).
"Mereka (BRI) itu pesan 10 ribu bola dan yang baru diproduksi kami sekitar 3-5 ribu bola. Ini ada yang stok lama kemudian di rebranding ulang, ada juga yang baru diproduksi," sambungnya.
Pihak klub peserta BRI Liga 1 jelas juga merasakan. Hal itu seperti diungkapkan oleh Bali United. Cafe milik Laskar Serdadu Tridatu mulai rame setelah 1,5 tahun tutup.
"Kami sangat senang dengan adanya Liga 1 yang disponsori oleh BRI, karena ini akan turut membantu bangkitnya sektor pariwisata Bali. Contohnya, dengan terisinya hotel-hotel dengan kehadiran tim BRI Liga 1. Kami pun jadi bisa membuka kembali Bali United Cafe, dan memperkerjakan karyawan yang sudah lama dirumahkan," ujar Supervisor Bali United Cafe, Daniel Rinekso, dalam rilis yang diterima detikcom.
Bali United Cafe mempunyai 15 karyawan. Setelah BRI Liga 1 bergulir ada kenaikan pengunjung sebanyak 75 persen. Omsetnya mencapai Rp 8 juta di weekday dan menembus Rp 10 juta di saat akhir pekan.
Baca juga: BRI Liga 1: Persib Tatap Februari yang Sibuk |
(cas/aff)