Mengapa Bima Sakti Selalu Bawa Jersey Almarhum Alfin?

Mengapa Bima Sakti Selalu Bawa Jersey Almarhum Alfin?

Randy Prasatya - Sepakbola
Minggu, 07 Agu 2022 08:21 WIB
Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti di Lapangan UNY, Selasa (2/8/2022).
Bima Sakti (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Jakarta -

Pelatih Timnas Indonesia U-16, Bima Sakti, selalu membawa jersey Alfin Lestaluhu. Setelah Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF U-16 2022, Bima menjelaskan alasannya.

Indonesia berhasil menjadi juara Grup A setelah mengalahkan Vietnam 2-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (6/8/2022) malam WIB. Garuda Asia tertinggal lebih dulu di babak pertama sebelum membalasnya di paruh kedua lewat gol-gol Arkhan Kaka dan Nabil Asyura.

Hal menarik terkuak selama perhelatan Piala AFF U-16 2022. Bima Sakti selalu membawa jersey mendiang Alfin, yang meninggal pada Oktober 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alfin adalah anak asuh Bima Sakti pada saat itu. Pemain kelahiran Tulehu tersebut selalu dijadikan contoh bagi Iqbal Gwijangge dkk dalam membangkitkan semangat juang.

"Jersey ini sudah lama kami bikin atas nama Alfin sebagai simbol, walaupun ini angkatan Marcelino dan Ronaldo. Ini tetap kakak bagi mereka, simbol pemain yang punya semangat juang tinggi dan kerja keras dalam latihan maupun pertandingan," kata Bima Sakti.

ADVERTISEMENT

"Ini loh Alfin. Kami perlihatkan juga videonya dan memang luar biasa. Contonya waktu adu penalti melawan Vietnam di Chonburi. Pemain pertama yang datang ke saya bukan Marselino, Marcell JP, Athallah atau Valeroen, tapi almarhum Alfin."

"Saya pikir, luar biasa sekali anak ini, pemberani sekali. Memang tidak gol dan begitu tidak gol dia langsung datang ke saya lagi terus minta maaf. Saya bilang tidak usah, kamu hebat," Bima menjelaskan.

alfin lestaluhu timnas indonesia u-16Almarhum Alfin Lestaluhu. Foto: Instagram @bimasakti230176

Alfin meninggal pada usia 15 tahun, setelah sempat dirawat di RS Harapan Kita. Dia awalnya dikabarkan jadi salah satu penyintas gempa Ambon berkekuatan magnitudo 6,8 pada akhir September 2019.

Dia mulanya dirawat di Ambon, tapi kemudian dipindahkan ke Jakarta. Namun kondisinya tak membaik hingga jatuh koma dan kemudian meninggal.

Alfin disebut mengalami Encephalitis dengan hypoalbumin. Encephalitis adalah kondisi di mana otak mengalami pembengkakan karena infeksi atau karena gangguan sistem imun dan hypoalbumin adalah kondisi medis level albumin, yang merupakan protein utama dalam darah yang diproduksi liver terlalu rendah.




(ran/aff)

Hide Ads