Presiden Arema FC: Saya Siap Menerima Sanksi Apapun

ADVERTISEMENT

Presiden Arema FC: Saya Siap Menerima Sanksi Apapun

Afif Farhan - Sepakbola
Senin, 03 Okt 2022 14:05 WIB
Founder J99 Corp Gilang Widya Pramana
Foto: Dea Duta Aulia/detikcom
Jakarta -

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana mengaku siap menerima sanksi apapun terkait Tragedi Kanjuruhan. Dirinya masih merasakan duka mendalam atas tragedi itu.

Tragedi Kanjuruhan pecah seusai laga Derby Jawa Timur, Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya. Suporter tuan rumah selanjutnya turun ke lapangan setelah laga tuntas, terjadilah kericuhan yang tidak terhindakan.

Suporter dan pihak kepolisian bentrok di lapangan, sampai-sampai pihak keamanan melepas gas air mata. Gas air mata sampai-sampai ditembak ke arah tribun.

Para penonton yang panik berdesak-desakkan untuk keluar dari stadion. Di situlah disinyalir banyak korban jiwa meninggal dunia akibat sesak nafas.

Dilansir dari Antara, Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengaku siap menerima sanksi apapun terkait Tragedi Kanjuruhan dari pihak-pihak terkait.

"Saya siap bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Permohonan maaf saya yang sebesar-besarnya kepada korban, masyarakat Indonesia atas kejadian yang menimpa keluarga besar Aremania pada 1 Oktober 2022," kata Gilang di kantor Manajemen Arema di Malang, seperti dilansir Antara, Senin (3/10/2022).

"Saya siap menerima apapun. Sanksi apapun yang akan didapatkan. Saya tidak ada maksud mencari uang. Selama jadi presiden tidak ada satu rupiah masuk ke rekening. Maka tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang. Semoga jadi pelajaran dan diambil hikmah," pungkasnya.

Gilang Widya Pramana masih berbalut dalam suasana duka. Dirinya masih seolah tidak percaya atas Tragedi Kanjuruhan.

"Kejadian ini di luar prediksi, di luar nalar. Di pertandingan itu semua pendukung kita, tidak ada satu pun pendukung lawan. Bagaimana bisa kejadian menewaskan ratusan orang. Kejadian yang mungkin tidak akan ada di dunia," kata Gilang sambil terisak.

Hingga kini, PSSI, Kemenpora, kepolisian, TNI, sampai Pemprov Jatim sedang mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan yang menelan 125 korban jiwa meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

(aff/yna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT