Klavan didatangkan Liverpool di musim panas ini untuk menambal posisi bek tengah. Dia direkrut dengan nilai 4,2 juta poundsterling dari Augsburg, sebagai satu dari dua bek --bersama Joel Matip-- baru untuk menutup kepergian Kolo Toure dan Martin Skrtel.
Pertama kali bermain di klub Inggris membuat Klavan harus beradaptasi dengan kultur dan gaya permainan tanah Ratu Elizabeth itu. Dia mengakui butuh waktu untuk menyesuaikan dengan lingkungan baru, tapi mulai memahaminya berkat bantuan rekan-rekan setim utamanya teman seposisi, Dejan Lovren.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dejan juga membantu saya untuk menempati bagian tengah pertahanan di lapangan. Kami punya hubungan yang bagus. Saya perlahan-lahan terbiasa dengan cara bermain tim."
"Gayanya berbeda dengan di Bundesliga, tapi Anda beradaptasi dengan itu di latihan dan laga-laga yang kami mainkan, meskipun baru satu tim lawan kami yang berasal dari Inggris. Tapi saya perlahan-lahan terbiasa," tambah pemain internasional Estonia ini.
Klavan baru satu kali menghadapi tim Inggris di pramusim ini yakni ketika kalah 0-1 dari Chelsea. Liverpool sendiri sebelumnya sudah empat kali menjajal tim daratan Inggris, antara lain Tranmere Rovers, Fleetwood Town, Wigan Athletic, dan Huddersfield Town.
Dia juga ambil bagian dalam kemenangan 2-0 atas AC Milan, serta yang teranyar ketika kalah 0-1 dari AS Roma, Selasa (2/8/2016) pagi WIB. Tampil di 45 menit pertama, Klavan harus menyaksikan gawang timnya dibobol Edin Dzeko.
"Sebagai seorang bek tengah, kalau Anda tertinggal satu gol, Anda tak pernah bisa puas. Saya cuma bisa bicara soal 45 menit pertama karena itulah waktu ketika saya bermain dan itu bukanlah permainan terbaik dari tim kami," katanya.
"Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari itu jadi yang terpenting adalah kami belajar dan beranjak. Saya rasa hari ini (Selasa) adalah kondisi cuaca terpanas dalam perjalanan ke AS ini, tapi itu bukan alasan. Para pemain Roma juga punya kondisi yang sama," tandas pemain 30 tahun ini. (raw/rin)