Gary Neville mengomentari keputusan wasit yang menghukum penalti Manchester United di laga kontra Crystal Palace. Menurutnya, Setan Merah tak pantas dihukum.
MU memulai pekan pertama mereka di Liga Inggris 2020/2021 dengan hasil mengecewakan. Skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer itu tumbang 1-3 dari Palace pada laga yang berlangsung di Old Trafford, Sabtu (19/9/2020) malam WIB.
Pada babak pertama, MU sudah ketinggalan 0-1 usai Andros Townsend mencetak gol cepat ke gawang David De Gea. Setan Merah semakin merana setelah Wilfried Zaha mencetak dua gol pada paruh kedua, sementara MU hanya bisa membalas lewat sebiji gol Donny van de Beek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gol kedua Palace yang dicetak Zaha didapatkan dari tendangan penalti. The Eagles mendapatkan hadiah penalti karena Victor Lindelof kedapatan handball di kotak terlarang saat berupaya membendung bola tendangan Jordan Ayew.
Keputusan itu memancing reaksi dari penggemar, lantaran Lindelof dianggap tak melakukan pelanggaran handball. Salah satu yang mengecam keputusan wasit dan Video Assistant Referee (VAR) itu adalah Gary Neville.
Dalam pandangan legenda Manchester United itu, apa yang dilakukan Lindelof tersebut sangat tidak pantas diganjar hukuman penalti. Neville menyebut tangan bek MU itu dalam kondisi pasif di saat mengenai bola tendangan Ayew.
"Ayew mencungkilnya melewat lengan Lindelof - saya benar-benar terpana, saya jelas kecewa jika saya dihukum penalti gara-gara saya melakukan hal yang sama. Lengannya bergerak mengikuti larinya," kata Neville, dikutip dari Daily Mail.
"Jelas tidak mungkin itu penalti, bahkan dalam jutaan tahun sekalipun. Dia tak tahu apa yang terjadi dengan begitu cepat dalam situasi bertahan satu lawan satu," Neville menambahkan.
"Crystal Palace pantas unggul 2-0, tetapi apa yang terjadi itu yang menjadi masalahnya. Roy Hodgson mungkin berpikir jika hal itu tak masuk akal juga," tutur Neville.
Pelanggaran handball Lindelof yang berujung hukuman penalti di laga Manchester United vs Crystal Palace bisa disaksikan di link berikut ini.