Mourinho 'Kuda-kudaan' Lagi, Sebut Tottenham Kuda Poni

Mourinho 'Kuda-kudaan' Lagi, Sebut Tottenham Kuda Poni

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Senin, 30 Nov 2020 09:20 WIB
ANTWERPEN, BELGIUM - OCTOBER 29: Jose Mourinho, Manager of Tottenham Hotspur is interviewed prior to the UEFA Europa League Group J stage match between Royal Antwerp and Tottenham Hotspur at Bosuilstadion on October 29, 2020 in Antwerpen, Belgium. Sporting stadiums around Belgium remain under strict restrictions due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
Jose Mourinho menyebut Tottenham Hotspur kuda poni dalam persaingan gelar. (Foto: Getty Images/Dean Mouhtaropoulos)
Jakarta -

Jose Mourinho kembali beranalogi tentang kuda, terkait peluang timnya di persaingan gelar Liga Inggris. Mourinho menyebut Tottenham Hotspur cuma kuda poni.

Ungkapan tersebut dilontarkan Jose Mourinho usai Tottenham Hotspur berimbang 0-0 dengan Chelsea di Stamford Bridge, Minggu (29/11/2020) malam WIB. Hasil tersebut menjaga Tottenham di pucuk klasemen Liga Inggris, menyusul hasil imbang yang juga dipetik Liverpool kontra Brighton & Hove Albion sebelumnya.

Tottenham dan Liverpool sama-sama memiliki 21 poin dari 10 laga, disusul Chelsea dengan 19 poin di posisi tiga. Leicester City berpeluang menyamai poin Tottenham dan Liverpool kala menghadapi Fulham, Selasa (1/12/2020) dini hari WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski memulai Premier League musim ini dengan kekalahan dari Everton, Tottenham lantas merangkai laju tak terkalahkan di sembilan pertandingan. Lilywhites meraih enam kemenangan dan tiga kali imbang, yang mengangkat status mereka jadi kandidat juara.

"Kami bahkan tidak dalam persaingan titel, jadi kami bukanlah kuda yang berpacu. Kami adalah kuda poni," kata Jose Mourinho dikutip BBC usai Chelsea Vs Tottenham.

ADVERTISEMENT

Hal serupa pernah diungkapkan Jose Mourinho pada Februari 2014 silam, kala menangani Chelsea. Chelsea disebutnya cuma kuda kecil di tengah persaingan Arsenal dan Manchester City, yang dia anggap sebagai kuda pacu yang sesungguhnya bertarung.

Chelsea finis di posisi tiga pada musim 2013/2014 tersebut, di belakang Manchester City dan Liverpool. Arsenal sendiri pada akhirnya menuntaskan musim di urutan empat.

"Persaingan titelnya antara dua kuda (Arsenal dan Manchester City) dan satu kuda kecil yang masih butuh susu dan perlu belajar caranya melompat," ungkapnya saat itu.




(raw/adp)

Hide Ads