Zaha Blak-blakan Alasan Gagal ke Arsenal

Zaha Blak-blakan Alasan Gagal ke Arsenal

Randy Prasatya - Sepakbola
Jumat, 08 Jan 2021 17:00 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - SEPTEMBER 19: Wilfried Zaha of Crystal Palace warms up prior to the Premier League match between Manchester United and Crystal Palace at Old Trafford on September 19, 2020 in Manchester, England. (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Wilfried Zaha beberkan alasan gagal ke Arsenal. (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Wilfried Zaha sempat dikabarkan sudah sangat dekat kepindahannya menuju Arsenal, namun akhirnya gagal. Zaha kini buka-bukaan terkait gagalnya ke Emirates Stadium.

Zaha sudah mengungkapkan keinginannya untuk hengkang dari Crystal Palace pada musim panas 2019. Pemain Crystal Palace itu ingin merasakan berkompetisi di level Eropa.

Arsenal kemudian menyambut keinginan Zaha itu. Sky Sports News sampai pernah melaporkan kalau klub London Utara itu sudah mengajukan tawaran sebesar 40 juta pound sterling (Rp 714 miliar) kepada Crystal Palace untuk mendapatkan Zaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, mengingat pentingnya peran Zaha untuk tim, Palace memasang harga yang cukup tinggi. Mereka kabarnya mematok harga hingga 80 juta euro untuk mantan pemain Manchester United itu.

Pada prosesnya, Zaha tidak jadi gabung Arsenal. The Gunners malah memboyong Nicolas Pepe dari Lille dengan harga 72 juta pound sterling.

ADVERTISEMENT

Setelah satu setengah tahun berlalu, Zaha bicara terkait kegagalan transfer itu kepada Podcast 'The Greatest Game' milik Jamie Carragher. Dia mengaku sudah sempat bicara langsung dengan Unai Emery, yang ketika itu masih menjadi manajer Arsenal.

"Sebenarnya, saya sudah berbicara dengan manajer. Dia terlihat seperti, 'kami tidak perlu melalui banyak hal'. Dia melihat saya bermain, dia tahu saya bisa mengubah permainan kapan saja dan hal-hal lainnya. Kesannya seperti, 'ya, kami ingin sekali membawa Anda'. Dan saya seperti, 'Saya ingin sekali kesana'," kata Zaha.

"Penjelasannya agak lugas karena saya pernah bermain melawan dia ketika dia melatih Arsenal. Dia melihat apa yang bisa saya lakukan, dia melihat performa saya, apa yang bisa saya tambahkan ke tim."

"Jelas, terserah klub siapa yang mereka pilih. Dan jelas mereka memilih Pepe daripada saya."

Zaha juga sempat merasa yakin tidak bakal pindah ke London Utara karena sudah menjadi pemain di Liga Inggris. Tetapi, Zaha merasa telah membuktikan dirinya sehingga pantas pindah.

"Ya, 100 persen. Anda melihat seorang pemain datang dari Brasil atau liga lain, mereka akan selalu menarik lebih banyak perhatian. Tapi saya hanya berpikir jika ada pemain yang bermain di Liga Inggris yang Anda lihat minggu demi minggu, minggu demi minggu, dan Anda tahu apa yang dia lakukan, saya merasa itu tidak perlu diragukan lagi."

"Liga lain, saya merasa mereka benar-benar berbeda, di Liga Inggris tidak ada pertandingan yang mudah sama sekali. Setiap tim akan berusaha keras untuk mendapatkan uang Anda. Tidak ada pertandingan di mana Anda akan pergi, 'ya, kami akan menang 5-0'. Itu menurut saya."

"Saya sangat mengerti maksud Anda. Saya merasa ketika pemain datang dari luar negeri, saya tidak tahu, mereka hanya memiliki keunggulan saat di klub sebelumnya, seperti (mereka berkata), 'ya, saya mungkin menginginkan dia lebih karena dia dari sana'," Zaha menegaskan.

(ran/krs)

Hide Ads