Kemenangan atas Liverpool mengukuhkan posisi Manchester City di puncak klasemen Liga Inggris. Tapi, keunggulan lima poin di bulan Februari tak berarti apa-apa.
City melawat ke Anfield, Minggu (7/2/2021) malam WIB, untuk mencari tiga poin demi mempertahankan posisi pertama. Sempat mendapat perlawanan dari Liverpool hingga sejam pertandingan berjalan, City kemudian unggul cepat 3-1 lewat serangkaian blunder Alisson Becker.
City akhirnya membawa pulang kemenangan dengan skor 4-1 lewat gol penutup yang dibuat Phil Foden. Hasil ini tentu disyukuri City yang sebelumnya punya catatan buruk di Anfield, tak pernah menang sejak 2003.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi tambahan tiga poin ini membuat City ajeg di posisi pertama klasemen Liga Inggris dengan 50 poin dari 22 pertandingan, unggul 10 poin dari Liverpool di posisi keempat selaku juara bertahan dan lebih penting lima poin dari Manchester United di posisi kedua.
Mengingat performa MU sebagai pengejar utama juga masih naik-turun, Manchester City lantas difavoritkan untuk bisa melaju kencang dan merebut kembali takhta Liga Inggris dari Liverpool. Tapi, Pep Guardiola selaku manajer City enggan sesumbar.
Keunggulan lima poin City di puncak klasemen saat ini tidak ada artinya sama sekali. Sebab kompetisi baru memasuki bulan Februari dan apapun bisa terjadi dalam tiga bulan ke depan, menjelang akhir musim.
Maka dari itu, Guardiola mewanti-wanti para pemainnya untuk tetap fokus mempertahankan performanya saat ini. City lagi panas dengan 14 kemenangan beruntun di seluruh kompetisi.
"Saya sudah katakan sebelumnya, saya bukan peramal, saya tidak mampu meramal masa depan kok. Keunggulan lima poin di Februari itu tiada artinya," ujar Guardiola seperti dikutip Express.
Manchester City dalam sebulan ke depan punya jadwal berat menghadapi Swansea City di Piala FA, lalu menjamu Tottenham Hotspur, menghadapi Everton, Arsenal, Borussia Moenchengladbach di Liga Champions, West Ham United, dan Manchester United.