Pierre-Emerick Aubameyang cerita pengalaman buruknya sakit malaria. Ia menyebutnya sakit terburuk sepanjang hidupnya, hingga berat badan turun empat kilogram.
Aubameyang sempat absen membela Arsenal sejak pertengahan April lalu. Penyerang 31 tahun itu baru kembali memperkuat tim saat Arsenal kalah 1-2 di markas Villarreal, pada semifinal leg pertama Liga Europa di mana ia masuk sebagai pengganti.
Saat awal mulai merasakan tak enak badan, Aubameyang mengira ia hanya kelelahan karena baru membela tim nasional Gabon di akhir Maret, disusul jadwal padat klub. Tapi saat mulai demam berhari-hari, ia tahu ada yang tidak beres sehingga memutuskan mendapatkan perawatan di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah momen sakit terburuk dalam hidup saya karena memang berat banget. Saya merasa sangat-sangat sakit. Seperti kalian tahu, Gabon itu tidak terlalu dekat dari sini," katanya dikutip BBC.
Baca juga: Jual Saja Pierre-Emerick Aubameyang, Arsenal |
"Saya awalnya merasa kelelahan, terutama saat melawan Liverpool. Tapi saya pikir saya cuma karena lelah perjalanan. Saya demam tiga hari beruntun, panas tinggi, siang dan malam, tanpa henti."
"Bahkan paracetamol dan obat-obat lainnya tak mempan. Setelah itu saya berbicara dengan dokter. Saya bilang saya perlu ke rumah sakit karena sebelumnya melakukan perjalanan ke Afrika, jadi mungkin kena malaria."
"Saya menginap di rumah sakit selama tiga hari. Saya sangat-sangat terpuruk dan sepertinya turun empat kilo. Itu momen yang sungguh buruk dan saya rasa keluarga saya agak ketakutan melihat saya seperti itu," kata Aubameyang.