Premier League 2021/2022: Menguji Manchester City

Premier League 2021/2022: Menguji Manchester City

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Selasa, 10 Agu 2021 20:15 WIB
MANCHESTER, ENGLAND - MAY 23: Pep Guardiola, Manager of Manchester City celebrates with the Premier League Trophy as Manchester City are presented with the Trophy as they win the league following the Premier League match between Manchester City and Everton at Etihad Stadium on May 23, 2021 in Manchester, England. A limited number of fans will be allowed into Premier League stadiums as Coronavirus restrictions begin to ease in the UK. (Photo by Michael Regan/Getty Images)
Manchester City menghadapi tekanan besar dari Chelsea, Manchester United, dan Liverpool di perebutan gelar. (Foto: Getty Images/Michael Regan)
Jakarta -

Manchester City jadi tim yang diburu di Premier League 2021/2022. Mereka akan menghadapi tekanan besar dari Chelsea, Manchester United, dan Liverpool.

Manchester City tampil relatif stabil di Premier League 2020/2021 lalu, meski sempat tersendat pada awal musim. Cederanya Sergio Aguero dan Gabriel Jesus di waktu yang hampir bersamaan membuat lini depan Man City sempat loyo.

Tapi kemudian Pep Guardiola mendapatkan jalan keluar dengan memainkan pola false nine. Itu diterapkannya praktis di sisa musim dan berhasil membawa Manchester City kembali ke jalur positif lalu juara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barangkali itu pula yang membuat Pep Guardiola tak terlalu khawatir soal perekrutan penyerang tengah. Sebab seperti diketahui Man City kehilangan Sergio Aguero dan belum mendapatkan pengganti.

Citizens sempat menawar penyerang Tottenham Hotspur Harry Kane, namun ditolak. Alih-alih, Manchester City justru memprioritaskan transfer Jack Grealish yang merupakan seorang gelandang.

ADVERTISEMENT

Grealish pun dibeli dengan harga yang tak murah: 100 juta paun, menjadikannya pemain Inggris termahal dalam sejarah. Perlu dinanti apakah Manchester City masih akan melanjutkan pengejaran terhadap Harry Kane, atau punya opsi lain untuk posisi penyerang tengah.

Yang jelas untuk saat ini, Gabriel Jesus adalah satu-satunya penyerang murni di tim. Jesus sendiri sebenarnya juga sudah mulai lebih nyaman bermain sebagai penyerang kiri sejak musim lalu. Posisi false nine bergantian dimainkan oleh Ferran Torres dan Ilkay Guendogan.

Tipisnya posisi penyerang tengah ini berpotensi menjadi masalah buat Pep Guardiola. Apalagi mereka bakal menghadapi rival-rival yang kini jauh lebih komplet seperti Chelsea dan Manchester United.

Khusus Chelsea-nya Thomas Tuchel, bahkan musim lalu bisa menghajar Manchester City di seluruh tiga pertemuan, termasuk final Liga Champions. Musim ini, Chelsea akan kedatangan Romelu Lukaku untuk menambal pos penyerang yang dianggap tak menggigit musim lalu.

Tapi setidaknya Manchester City sudah membuktikan musim lalu bahwa mereka bisa baik-baik saja dengan masalah di posisi penyerang tengah. Hanya, kali ini ujiannya akan lebih berat karena persaingan diperkirakan semakin ketat.

Yakin enggak mau segera amankan penyerang baru, Pep?




(raw/krs)

Hide Ads