Pesan Wilshere untuk Pesepakbola yang Depresi: Jangan Malu Curhat!

Pesan Wilshere untuk Pesepakbola yang Depresi: Jangan Malu Curhat!

Randy Prasatya - Sepakbola
Selasa, 14 Sep 2021 20:30 WIB
Soccer Football - Premier League - Arsenal vs Crystal Palace - Emirates Stadium, London, Britain - January 20, 2018   Arsenals Jack Wilshere applauds fans after the match                         Action Images via Reuters/Paul Childs
Jack Wilshere rajin curhat demi atasi masalah mental. (Foto: Paul Childs/Reuters)
Jakarta -

Mantan gelandang Arsenal, Jack Wilshere, saat ini belum memiliki klub. Dia mengatasi situasi tersebut dengan banyak-banyak curhat agar tak depresi.

Bournemouth menjadi klub terakhir yang dibela Wilshere pada musim lalu. Saat ini dia berstatus free agent, namun tak kunjung laku di pasaran selama bursa transfer musim panas tahun ini.

Karier Wilshere menurun drastis setelah sempat menjadi idola di Arsenal. Pada usia 29 tahun kini, Wilshere sampai harus menerima undangan dari klub Serie B Italia, Como, untuk berlatih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wilshere mengatasi situasinya saat ini dengan lebih berani curhat kepada orang yang bisa dipercaya. Menurut mantan pemain West Ham United tersebut, bercerita bisa meringankan beban di pikiran dan menjauhkan diri dari penyakit mental.

"Ketika saya berbicara bahwa saya berlatih sendiri, bahwa saya memiliki pemikiran seperti ini: 'untuk apa saya berlatih?'" kata Wilshere kepada Sky Sports.

ADVERTISEMENT

"Respons dari semua orang sangat membantu, terutama orang-orang dalam sepakbola yang saya hormati, mantan pemain, orang-orang yang saya hormati untuk merangkul saya, mengatakan saya masih punya banyak hal untuk diberikan, itu membuat saya semakin lapar untuk kembali dan nikmati sepakbola lagi."

"Kami sebagai pemain harus mau untuk curhat, berbicara tentang perasaan kami dan harus sadar bahwa ini bukan kelemahan, itu sebenarnya sebuah keberanian dan orang-orang akan membantu Anda jika Anda membutuhkan bantuan," tegasnya.

Wilshere sudah pernah juga bicara soal mau membuka diri telah membuat perbedaan besar dalam hidupnya. Dia jadi bisa mengatasi mentalnya dalam situasi buruk saat ini.

"Saya selalu berpikir bahwa berbicara dengan seseorang - terutama di media - hampir dianggap sebagai kelemahan karena persepsi umum para pesepakbola adalah bahwa 'mereka memiliki segalanya, apa yang harus mereka keluhkan? hidup sudah hebat," Wilshere menjelaskan.

"Pikiran depresi tidak peduli apakah Anda seorang pesepakbola. Saya pikir penting untuk berbicara," bebernya.




(ran/aff)

Hide Ads