MU dan 2 Klub Lain Paling Kesal dengan Akuisisi Newcastle?

MU dan 2 Klub Lain Paling Kesal dengan Akuisisi Newcastle?

Kris Fathoni W - Sepakbola
Kamis, 14 Okt 2021 10:20 WIB
NEWCASTLE UPON TYNE, ENGLAND - JULY 05: General view inside the stadium where a Newcastle United banner is seen alongside the Premier League logo prior to the Premier League match between Newcastle United and West Ham United at St. James Park on July 05, 2020 in Newcastle upon Tyne, England. Football Stadiums around Europe remain empty due to the Coronavirus Pandemic as Government social distancing laws prohibit fans inside venues resulting in games being played behind closed doors. (Photo by Laurence Griffiths/Getty Images)
Foto: Getty Images/Laurence Griffiths
Jakarta -

Ada 3 klub Premier League yang kabarnya paling kesal dengan akuisisi Newcastle United oleh konsorsium dengan sokongan dana dari Arab Saudi. Salah satunya Manchester United.

Public Investment Fund (PIF), yang diketuai putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, memotori konsorsium untuk mengakuisisi Newcastle.

Dengan nilai sekitar 300 juta paun, pengambilalihan itu pun rampung pada pekan lalu sekaligus mengakhiri periode 14 tahun Mike Ashley sebagai pemilik Newcastle.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Premier League menyetujui akuisisi itu setelah menerima jaminan bahwa operasional Newcastle United tidak akan dijalankan oleh sebuah negara, dalam hal ini Arab Saudi.

Namun, ada pula kekhawatiran mengenai upaya 'sportwashing' dari Arab Saudi yang berhubungan dengan rekam jejak negara itu terkait HAM.

ADVERTISEMENT

Menurut media Inggris Daily Mail, yang merujuk pada informasi sumbernya, beberapa klub juga mengkritisi akuisisi tersebut. Tiga di antaranya sangat vokal yakni Manchester United, Tottenham Hotspur, dan Everton.

Daily Mail menyebut, ketiganya merasa 'risau' dan 'paling kesal' karena Premier League mengesahkan akuisisi itu. Manchester United, Spurs, dan Everton juga dilaporkan sangat blak-blakan mengenai kekesalan itu pada saat 'rapat luar biasa' yang diikuti 19 klub Premier League -- mengecualikan Newcastle United.

Salah seorang petinggi klub yang dikutip Daily Mail mengatakan, "Ini secara khusus adalah masalah buat klub-klub besar, walaupun juga ada kerisauan mengenai dampak langsung pada persaingan di zona degradasi."

"Mereka risau karena posisi Liga Champions tiba-tiba akan jadi lebih sulit dikejar. Banyak klub-klub kecil yang cukup santai menanggapi masalah ini."

[Halaman selanjutnya: Ambisi besar Newcastle United]

Amanda Staveley, yang turut memprakarsai akuisisi Newcastle oleh PIF, sebelum ini sudah menegaskan tekad the Magpies adalah titel Premier League.

"Newcastle United layak berada di puncak Premier League. Kami ingin sampai ke sana. Akan butuh waktu, tapi kami akan sampai ke sana," katanya kepada Sky Sports.

"Kami bangga menjadi bagian dari Premier League. Ini merupakan sebuah liga kompetitif yang kita semua sayangi. Sepakbola Premier League adalah yang terbaik di dunia dan Newcastle United adalah tim terbaik di dunia."

"Tentu saja kami ingin melihatnya meraih trofi. Di puncak Premier League, di Eropa, tapi untuk bisa meraih trofi itu butuh kesabaran, investasi, dan waktu. Kami ingin semua pihak yang bekerja sama dengan kami bisa bersama-sama membangun klub ini menuju tempat yang selayaknya," tuturnya.

Spekulasi mengenai perombakan skuad, plus posisi manajer, sudah santer bermunculan. Sejumlah nama pun kini terus dihubung-hubungkan dengan Newcastle United.


Hide Ads