Xhaka Keras Kepala soal Kartu Merah, Legenda Arsenal: Kacau Sudah

Xhaka Keras Kepala soal Kartu Merah, Legenda Arsenal: Kacau Sudah

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Sabtu, 29 Jan 2022 16:00 WIB
LONDON, ENGLAND - AUGUST 22: GranitΒ Xhaka of Arsenal reacts during the Premier League match between Arsenal and Chelsea at Emirates Stadium on August 22, 2021 in London, England. (Photo by Shaun Botterill/Getty Images)
Granit Xhaka dikritik karena kerap dikartu merah. (Foto: Getty Images/Shaun Botterill)
Jakarta -

Granit Xhaka menyiratkan tak akan mengubah pendekatan permainannya yang keras. Legenda Arsenal Martin Keown menyebutnya sebagai sumber masalah tim.

Granit Xhaka disorot tajam karena kerap mendapatkan kartu merah. Musim ini gelandang 29 tahun itu sudah dua kali dikartu merah.

Sejak gabung Arsenal pada 2016 silam, secara keseluruhan pemain internasional Swiss itu sudah enam kali dikartu merah. Permainannya yang terlalu keras dan gemar ambil risiko kerap dikritik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selepas kartu merah teranyarnya di leg pertama semifinal Piala Liga Inggris melawan Liverpool, Xhaka menjelaskan situasinya. Ia menyebut bahwa seorang pemain mesti mengambil keputusan cepat di lapangan dan seringkali apapun langkah yang diambil selalu salah di mata suporter.

Selain itu dia menyiratkan tak bisa mengubah pendekatan begitu saja. Bek legendaris Arsenal Martin Keown menegaskan Xhaka harus berubah demi kebaikan tim.

ADVERTISEMENT

"Well, dia bakal harus berubah. Dia harus belajar, enggak bisa melepaskan posisi di tim begitu saja. Usiran-usiran ini konyol banget, dia sepertinya enggak belajar," ujar Martin Keown kepada talkSPORT.

"Ketika Wenger pertama kali merekrutnya, dia bilang sesuatu yang cukup luar biasa. Dia membayar 35 juta paun untuknya dan bilang dia tak percaya seorang pemain tak bisa melakukan tekel. Saya tak bisa membayangkan karier saya tanpa bisa menekel."

"Itu adalah hal mendasar yang perlu dia pelajari kapan harus menjatuhkan diri dan kapan tidak. Xhaka harus belajar. Fakta bahwa dia mengangkat tangan dan bilang saya tak akan berubah itu lebih mengkhawatirkan dari sebelumnya. Ketika saya dengar orang bilang, saya enggak akan berubah, kita semua dalam masalah," imbuhnya.




(raw/aff)

Hide Ads