Aset Roman Abramovich Bos Chelsea Mau Disita Pemerintah Inggris?

Aset Roman Abramovich Bos Chelsea Mau Disita Pemerintah Inggris?

Kris Fathoni W - Sepakbola
Jumat, 25 Feb 2022 16:12 WIB
LONDON, ENGLAND - AUGUST 29:  Chelsea owner Roman Abramovich ahead of the Barclays Premier League match between Chelsea and Burnley at Stamford Bridge on August 29, 2009 in London, England.  (Photo by Phil Cole/Getty Images)
Foto: (Getty Images)
Jakarta -

Di tengah sorotan terhadap Roman Abramovich, di tubuh parlemen Inggris muncul pula usulan agar aset-aset bos Chelsea itu disita negara. Tudingan korup menyertai.

Seperti dilansir Sky Sports, hal itu dilontarkan oleh Chris Bryant, seorang anggota parlemen (MP) dari Partai Buruh Inggris. Ia menyatakannya saat bicara di dewan rakyat majelis rendah Inggris (House of Commons).

Chris Bryant mengklaim, dirinya memiliki sebuah bocoran dokumen dari Departemen Dalam Negeri Inggris yang mengindikasikan bahwa pemilik Chelsea itu seharusnya tidak diperbolehkan menetap di Britania Raya. Dokumen itu tertanggal 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dokumen tersebut, Bryant menyebut bahwa Roman Abramovich disorot pemerintah karena kaitannya dengan Rusia dan dugaan hubungan dengan praktik korupsi.

"Ini nyaris tiga tahun lalu dan, yang luar biasa, minim sekali tindakan yang sudah dilakukan sehubungan dengan hal tersebut," kata Bryant di Sky Sports.

ADVERTISEMENT

"Pastinya Mr Abramovich tidak boleh lagi memiliki klub sepakbola di negeri ini? Pastinya kita harus mulai mempertimbangkan untuk menyita sejumlah asetnya, termasuk rumah 152 juta paun miliknya?".

Sehubungan dengan itu, juru bicara Perdana Menteri Inggris juga sudah dimintai komentar. "Saya tidak bisa berkomentar mengenai individu dalam hal ini maupun bocoran dokumen-dokumen semacamnya."

Sementara itu juru bicara Roman Abramovich dinyatakan sudah menolak untuk berkomentar.

Roman Abramovich sendiri sempat jarang terlihat di Inggris sejak 2018, kabarnya dikarenakan masalah visa. Tapi belakangan ia mulai kembali rutin terlihat menyaksikan laga Chelsea, sebagaimana rutin dilakukannya ketika awal membeli klub London tersebut pada tahun 2003.

Invasi Rusia ke Ukraina juga membuat Abramovich kembali dalam sorotan. Ada laporan bahwa pengusaha asal Rusia tersebut sudah merugi akibat eskalasi konflik. Saham perusahaan tambangnya, Evraz turun sebesar 29 persen alias kehilangan Rp 9,7 triliun. Hal itu dispekulasikan bisa membuat dirinya mesti menjual Chelsea.

(krs/mrp)

Hide Ads