Keluarga Ricketts Mau Temui Kelompok Suporter Chelsea

Keluarga Ricketts mendapatkan penolakan dari kelompok suporter dan eks pemain Chelsea akibat kasus Islamofobia. Mereka mau bertemu dan berkomunikasi.

Keluarga Ricketts adalah satu dari setidaknya enam grup investor yang telah mengajukan penawaran untuk Chelsea. Chelsea memang dalam proses dijual oleh Roman Abramovich karena kaitannya dengan sanksi akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Abramovich dikenal punya hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia kini telah dijatuhi sanksi pembekuan aset oleh Pemerintah Inggris, yang juga berdampak ke operasional Chelsea.

Ricketts menunjukkan keseriusannya untuk membeli Chelsea dengan terbang langsung ke London. Namun gelombang penolakan muncul dari kalangan suporter dan eks pemain Chelsea, karena kasus email Islamofobia yang dilakukan kepala keluarga, Joe Ricketts, pada 2019 silam.

Pada saat itu Joe menyebut kelompok muslim sebagai musuh, meski kemudian meminta maaf. Di saat yang sama, sumber dekat keluarga Ricketts menyatakan bahwa Joe tidak ikut campur dalam pembelian Chelsea.

Proyek pembelian Chelsea sendiri memang dipimpin oleh Tom Ricketts, putra Joe. Namun itu tak menghilangkan kekhawatiran di kalangan suporter, apalagi mereka punya anggota skuad muslim seperti N'Golo Kante, Antonio Ruediger, Hakim Ziyech, dan Malang Sarr.

Keluarga Ricketts telah mengeluarkan pernyataan terkait isu Islamofobia tersebut. Mereka juga berupaya menemui kelompok suporter untuk menjalin komunikasi.

"Keluarga kami menolak sekeras mungkin segala bentuk kebencian. Rasialisme dan Islamofobia tidak punya tempat di lingkungan kami," ungkap pernyataan resmi Keluarga Ricketts.

"Kami sudah mengembangkan kerja sama yang dalam dan langgeng dengan komunitas muslim di Chicago, juga dengan semua komunitas warna lainnya."

"Respek atas keberagaman dan inklusi itu penting dalam nilai-nilai keluarga kami. Kalau kami berhasil dalam penawaran terhadap Chelsea, kami berkomitmen ke klub dan para suporter bahwa kami akan mempromosikan secara aktif nilai-nilai ini," demikian pernyataan itu seperti dilansir BBC.