Mengintip 3 Calon Pembeli Chelsea, Ini Kelebihan dan Kekurangan Mereka

Mengintip 3 Calon Pembeli Chelsea, Ini Kelebihan dan Kekurangan Mereka

Adhi Prasetya - Sepakbola
Minggu, 17 Apr 2022 16:00 WIB
SOUTHAMPTON, ENGLAND - APRIL 09: Marcos Alonso of Chelsea celebrates after scoring their sides first goal with team mates during the Premier League match between Southampton and Chelsea at St Marys Stadium on April 09, 2022 in Southampton, England. (Photo by Charlie Crowhurst/Getty Images)
Masa depan Chelsea mulai menemukan titik terang, seiring ditetapkannya tiga calon pembeli. Foto: Getty Images/Charlie Crowhurst
Jakarta -

Calon kandidat pembeli Chelsea tersisa tiga tim. Mari melihat bagaimana kekuatan masing-masing konsorsium.

Sebelumnya, ada empat bidder yang tertarik membeli Chelsea. Namun pada Jumat (15/4) lalu, tepatnya sehari setelah batas waktu pengajuan, Keluarga Ricketss (pemilik Chicago Cubs) yang juga ditopang oleh miliarder Ken Griffin (pemilik Citadel LLC) dan Dan Gilbert (pemilik Cleveland Cavaliers) mundur.

"Grup Ricketts-Griffin-Gilbert telah memutuskan, lewat pertimbangan yang hati-hati, untuk tak mengajukan penawaran terakhir untuk Chelsea," bunyi pernyataan resmi mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Ricketts memang mendapat penolakan sejak awal dari suporter, terkait skandal Islamophobia yang pernah dilakukan salah satu anggota keluarga beberapa tahun silam. Mundurnya konsorsium ini membuat jalan tiga grup lainnya menjadi lebih lapang.

Siapa saja mereka? Bagaimana peluang masing-masing konsorsium? Dirangkum dari BBC dan Forbes, berikut daftarnya.

ADVERTISEMENT

1. Konsorsium pimpinan Todd Boehly (co-owner Los Angeles Dodgers)

Dukungan finansial:

- Clearlake Capital (aset 45 miliar Pound)
- Mark Walter (aset 3,3 miliar Pound)
- Hansjorg Wyss (aset 3,9 miliar Pound),
- Jonathan Goldstein (aset 7,7 miliar Pound).

Kelebihan:

- Pertama kali diliput, bebas kontroversi, dan mendapat sokongan finansial kuat.
- Memiliki latar belakang baik soal bagaimana menjalankan klub olahraga, sudah pernah ingin membeli Chelsea di masa lalu.
- Menawarkan 'golden share' kepada suporter, yang artinya keputusan penting yang diambil klub harus berkonsultasi dengan penggemar lebih dulu.

Kekurangan:

- Goldstein diketahui merupakan fan Tottenham Hotspur, dan kabarnya tak sedikit suporter Chelsea yang menolak 'seorang Spurs' menjadi bagian dari kepemilikan klub.

Todd Boehly, Co-Founder, Chairman and CEO, Eldridge, speaks during the Milken Institute Global Conference on October 19, 2021 in Beverly Hills, California. (Photo by Patrick T. FALLON / AFP)Todd Boehly. Foto: AFP/PATRICK T. FALLON

2. Konsorsium pimpinan Sir Martin Broughton (mantan chairman Liverpool)

Dukungan finansial:

- Josh Harris (aset 4,2 miliar Pound)
- David Blitzer (co-owner Crystal Palace dan Philadelphia 76ers)
- Michael Klein (bankir investasi)
- Sumber lain yang belum terkonfirmasi

Kelebihan:

- Konsorsium dipimpin oleh orang Inggris sekaligus penggemar berat Chelsea, sehingga klub menjadi lebih 'lokal'.
- Diisi tim yang sudah berpengalaman memimpin klub Premier League.
- Didukung Seb Coe, anggota parlemen United Kingdom yang merupakan suporter Chelsea.
- Suporter juga akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting, termasuk soal rencana terkait pengembangan Stamford Bridge.

Kekurangan:

- Harris dan Blitzer punya saham di Crystal Palace, dan Premier League hanya mengizinkan mereka memiliki saham di bawah 10 persen jika mengakuisisi klub lain (Chelsea), bukan mayoritas.

- Jika Harris dan Blitzer mundur dari Crystal Palace, akuisisi mungkin terjadi. Namun berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melepas saham mayoritas di Crystal Palace? Sedangkan akuisisi Chelsea diharapkan terjadi secepat mungkin.

WINDSOR, UNITED KINGDOM - APRIL 08:  British Airways Chairman Sir Martin Broughton poses with his medal after being Knighted by Queen Elizabeth II following an Investiture ceremony at Windsor Castle on April 8, 2011 in Berkshire, United Kingdom.  (Photo by Steve Parsons - WPA Pool/Getty Images)Sir Martin Broughton. Foto: Getty Images/WPA Pool

3. Konsorsium pimpinan Stephen Pagliuca (co-owner Boston Celtics dan Atalanta)

Dukungan finansial:

- Bain Capital (aset 92 miliar Pound)
- Eduardo Saverin (aset 9 miliar Pound)
- Jim Breyer (aset 1,6 miliar Pound)

Kelebihan:

- Tak banyak publikasi, namun bergerak konkret sampai akhirnya ditetapkan sebagai bidder.
- Didukung sosok berpengalaman dalam bidang olahraga dalam dewan direksi jika terpilih, seperti Larry Tanenbaum (NHL, NBA, dan MLS), kemudian Bob Iger dan Peter Guber (co-owner Golden State Warriors dan LA Dodgers).
- Menolak European Super League.
- Mendapat dukungan dari True Blue, konsorsium yang melibatkan eks kapten John Terry dan ingin memiliki 10 persen saham Chelsea, siapapun yang nanti akan menjadi pemilik klub.

Co-owner of the Boston Celtics Stephen Pagliuca attends the 2018 NBA Awards at Barkar Hangar on June 25, 2018 in Santa Monica, California. (Photo by TARA ZIEMBA / AFP)Stephen Pagliuca. Foto: AFP/TARA ZIEMBA

Kekurangan:

- Bain & Company diduga terlibat korupsi di Afrika Selatan, namun Pagliuca menegaskan perusahaan itu merupakan entitas terpisah dari Bain Capital yang akan menopang proses bidding ini.
- Punya 55 persen saham di Atalanta, dan UEFA melarang adanya satu entitas yang memiliki pengaruh dalam dua klub berbeda bertanding di kompetisi antarklub Eropa. Namun Pagliuca menyatakan akan 'mematuhi peraturan', terlepas bagaimana caranya.

Dari keterangan di atas, mana yang menurut detikers akan berhasil mengakuisisi Chelsea?

(adp/krs)

Hide Ads