Jakarta -
Usaha Manchester United mengejar empat besar terhantam kenyataan kalah telak 0-4 di Anfield markas Liverpool. Hasil itu sekaligus memunculkan sejumlah penilaian terhadap Setan Merah; pemain-pemainnya dibilang payah!
Di Anfield, Rabu (20/4) dini hari WIB, the Red Devils bertekuk lutut dengan kekalahan telak empat gol tanpa balas atas tim tuan rumah the Reds.
 MU kalah telak 0-4 di markas Liverpool. Foto: AP/Jon Super |
Liverpool meraih keunggulan 2-0 atas MU yang menjadi tamu di akhir babak pertama, lewat gol Luis Diaz dan Mohamed Salah. Di paruh kedua laga, keunggulan bertambah melalui aksi Sadio Mane dan gol kedua Mo Salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buat Mohamed Salah, tambahan gol itu membuatnya kian nyaman bertengger di posisi teratas daftar top skor Liga Inggris dengan 22 gol. Selain itu, pemain asal Mesir tersebut juga mengukir rekor tersendiri atas Man United.
Mengingat bahwa Salah mencetak tiga gol pada pertemuan pertama musim ini di Old Trafford, ia menjadi pemain pertama yang bisa mencetak lima gol lawan Manchester United dalam satu musim Premier League.
Dengan hasil di Anfield tersebut,
Liverpool untuk sementara memuncaki
klasemen Liga Inggris, menggeser Manchester City. Liverpool (76 poin) unggul dua angka, tapi Man City masih punya satu laga lebih banyak.
Sementara buat Man United, kekalahan telak di Anfield memberi hantaman telak dalam usaha menembus empat besar. Apalagi the Red Devils masih tercecer di posisi keenam papan klasemen.
Manchester United saat ini mengoleksi 54 poin dari 33 laga. Masih ada Arsenal dan Tottenham Hotspur yang menempati dua anak tangga di atas Man United dalam perebutan posisi empat besar.
Di posisi kelima ada Arsenal yang saat ini mengoleksi 54 poin, setara dengan Manchester United, walaupun baru memainkan 31 pertandingan.
Sementara itu Tottenham Hotspur bercokol di posisi keempat klasemen Liga Inggris dengan koleksi 57 angka. The Lily Whites baru memainkan 32 laga di Premier League musim ini.
[Gambas:Opta]
Ketidakmampuan Man United meladeni Liverpool juga membuat mereka dihujani penilaian negatif. Sejumlah pemain bahkan dibilang payah.
"Ini bukan lagi kemarahan, melainkan kesedihan. Tidak ada pemimpin, tiada kualitas," kata Roy Keane, eks-kapten Man United, di BBC.
"Perbedaannya seperti kapur dan keju. Saya tidak melihat tim Manchester United di luar sana bertarung dan menunjukkan kebanggaan."
Keane secara khusus juga menyoroti performa Marcus Rashford dan kapten Harry Maguire.
"Marcus Rashford bermain seperti anak kecil di lini depan. Harry Maguire -pada gol terakhir- umpannya dan caranya bertahan tak bisa diterima, tak cukup bagus untuk Manchester United."
[Gambas:Opta]
Graeme Souness, eks Liverpool, ikut mengkritik Maguire walaupun "mengimbanginya" dengan memberikan tiga hal yang dianggapnya jadi kelebihan bek tengah itu.
"Ia jelas punya kualitas-kualitas. Ia bagus saat menguasai bola dan bagus di udara. Ia juga lumayan bisa membaca permainan," ujar Souness di Sky Sports.
"(Tapi) ia bukan pemain yang cepat dan saat melihat Manchester United, sangat mudah untuk dilihat bahwa hasil-hasil mereka berkaitan dengan pertahanannya (yang kurang solid)," tutur Souness.
[Gambas:Opta]
Halaman Selanjutnya
Halaman