Pemain MU Siap-siap 'Diinterogasi' Tiap Pekan

Pemain MU Siap-siap 'Diinterogasi' Tiap Pekan

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Jumat, 22 Apr 2022 04:00 WIB
AMSTERDAM, NETHERLANDS - APRIL 23: Ajax Head Coach / Manager, Erik ten Hag looks on during the Eredivisie match between Ajax and Vitesse at Johan Cruyff Arena on April 23, 2019 in Amsterdam, Netherlands. (Photo by Dean Mouhtaropoulos/Getty Images)
Erik ten Hag dikabarkan akan memboyong asisten manajernya, Mitchell van der Gaag. (Foto: Dean Mouhtaropoulos / Getty Images)
Jakarta -

Manchester United meresmikan Erik ten Hag sebagai manajer baru. Ia akan didampingi asistennya di Ajax, Mitchell van der Gaag, si tukang interogasi.

Manchester United hari ini, Kamis (21/4/2022) mengumumkan Erik ten Hag sebagai manajer tetap mulai musim depan. Pelatih 52 tahun itu dikontrak sampai 2025 dengan opsi perpanjangan satu tahun.

Kabarnya Ten Hag akan membawa serta asistennya, Mitchell van der Gaag, ke MU. Van der Gaag adalah orang kepercayaan Ten Hag yang nantinya juga akan menangani evaluasi setiap pemain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini akan penting buat MU, yang belakangan kerap diguncang isu keretakan di ruang ganti. Pendekatan Ten Hag dan timnya ke para pemain akan menentukan bagaimana atmosfer di tim.

Van der Gaag sendiri mengaku kini selalu menggelar evaluasi secara personal. Dengan begitu tak ada pemain yang bersembunyi di balik tim.

ADVERTISEMENT

"Saya dulu biasa berdiskusi dengan seluruh tim, tapi sebagai pelatih lapangan saya semakin menjauh dari pendekatan itu. Para pemain makin ke sini lebih memilih obrolan satu-satu. Itu menguras waktu dan energi sih, tapi saya merasa bisa lebih dekat dengan pemain," ujarnya kepada The Mirror beberapa waktu lalu.

"Saya duduk dengan para pemain setiap pekannya dan kita melihat bagaimana dia bermain dengan video rekaman. Sebagai hasilnya, saya bisa menuntut jauh lebih banyak dan Anda juga bisa mendapatkan rasa tanggung jawab lebih besar dari pemain."

"Kalau bicara dengan grup, mereka bisa bersembunyi. Atmosfer pembicaraannya juga jadi tidak adil. Kalau saya tak puas, saya akan mengatakannya, lalu semua orang akan tahu di mana posisi orang yang disorot ini."

"Saya bicara ke semua pemain. Kalau tidak, misal tiba-tiba kami harus memanggil pemain pengganti, saya enggak mau itu jadi pertama kalinya saya bicara dengannya. Anda tak mau pemain berpikir 'Ah, dia akhirnya punya waktu untuk saya, sekarang saya penting'," imbuhnya.




(raw/bay)

Hide Ads