Romelu Lukaku di ambang jalan pulang ke Inter Milan. Kegagalannya di Chelsea membuktikan ada hubungan yang memang sebaiknya tak dihidupkan kembali.
Romelu Lukaku baru kembali ke Chelsea dari Inter Milan musim panas tahun lalu. Ia dibeli dengan harga mahal, 115 juta euro, yang kala itu terasa tepat melihat performa apiknya di Italia.
Dua musim bersama Inter, pemain asal Belgia itu mencetak 64 gol dalam 95 penampilan di seluruh ajang. Ia berjasa membawa Nerazzurri mengakhiri penantian Scudetto selama 11 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chelsea yang membutuhkan pemain nomor 9 lantas datang dan ingin memulangkannya. Lukaku memang pernah berseragam Chelsea sebelumnya, ketika dibeli pada 2011 sampai kemudian dilepas pada 2014.
Saat itu Lukaku belia belum mendapatkan kepercayaan tampil dan diproyeksikan untuk masa depan. Ini pula yang membuatnya punya motivasi ekstra untuk kembali ke Stamford Bridge dari Giuseppe Meazza, demi membuktikan dirinya yang sesungguhnya setelah musim sukses di Italia.
Akan tetapi, perjalanan yang semestinya menjadi bulan madu sesungguhnya malah berakhir rumit. Lukaku melempem dan kesulitan unjuk gigi di skuad bentukan Thomas Tuchel.
Ia hanya bikin delapan gol di Premier League, total 15 gol di seluruh kompetisi sepanjang musim. Delapan golnya di liga itu hanya sepertiga jumlah golnya di Serie A musim sebelumnya, sedang 15 gol di seluruh ajang musim lalu cuma separuh torehannya dengan Inter di 2020/2021.
Hubungan lama yang coba dihidupkan kembali itu nyata-nyata sudah tampak gagal ketika Lukaku, dalam sebuah wawancara dengan Sky Italia di tengah musim, menyatakan ingin kembali ke Inter dan mempertanyakan taktik Tuchel.
Baca juga: Lukaku Bakal Gabung Inter, Dybala Gimana? |
Pada akhirnya, Lukaku cuma menambah panjang daftar penyerang nomor 9 yang gagal di Stamford Bridge. Sejak era Didier Drogba, praktis hanya Diego Costa yang bisa dianggap sukses dengan 52 gol di 89 laga Premier League.
Siapa saja yang lainya? Andriy Shevchenko, Fernando Torres, hingga Alvaro Morata menjalani tahun-tahun yang sulit. Sementara Gonzalo Higuain dan Radamel Falcao juga melalui periode singkat yang jauh dari kata bersinar.
Ironisnya, Chelsea sebenarnya sempat punya penyerang muda potensial dalam diri Tammy Abraham. Tapi ia dilepas ke AS Roma untuk membuka jalan buat Lukaku, yang kini gagal.
Abraham tampil gemilang bersama Roma, mencetak 27 gol dalam 53 pertandingan di seluruh kompetisi dan membawa tim juara UEFA Conference League. Dalam dua musim terakhirnya bersama Chelsea, ia sempat unjuk potensi dengan torehan 30 gol dari 79 laga.
Baca juga: Marina Granovskaia Segera Tinggalkan Chelsea |
Melempemnya Lukaku musim lalu sampai bikin Thomas Tuchel putar otak dan memainkan Kai Havertz sebagai false nine. Pada Februari, ia bahkan sempat mengakui kalau Chelsea punya riwayat rumit dengan para striker.
"Ada sebuah sejarah bahwa para striker agak kesulitan di Chelsea. Ini mungkin bukan tempat termudah di dunia buat mereka," kata Tuchel saat itu.
"Entah kenapa seperti ini. Menurut saya, Chelsea adalah tim yang dianggap sebagai tim dengan pertahanan kuat, tim yang mengandalkan fisik, yang punya sikap tertentu di sepakbola kompetitif," imbuhnya.
(raw/krs)