MU Memalukan Musim Lalu, Semoga Lebih Baik Bersama Ten Hag

MU Memalukan Musim Lalu, Semoga Lebih Baik Bersama Ten Hag

Adhi Prasetya - Sepakbola
Sabtu, 23 Jul 2022 11:37 WIB
BANGKOK, THAILAND - JULY 12: Goalkeeper David de Gea #1 of Manchester United passes the ball during the second half of a preseason friendly match against Liverpool at Rajamangala National Stadium on July 12, 2022 in Bangkok, Thailand. (Photo by Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images)
De Gea optimis MU tampil lebih baik musim depan. Foto: Getty Images/Pakawich Damrongkiattisak
Perth -

Kehadiran Erik ten Hag sebagai manajer baru menghadirkan angin segar untuk Manchester United. David de Gea berharap timnya bisa bangkit dan lepas dari hasil-hasil memalukan di musim lalu.

Musim 2021/22 meninggalkan catatan kelam untuk MU. Mereka hanya mencetak 58 poin, terburuk yang pernah mereka raih sejak era Premier League dimulai pada 1992. Mereka 35 poin di belakang rival sekota, Manchester City yang menjadi juara.

Manchester United juga kebobolan 57 gol, lagi-lagi sebuah rekor terburuk klub dalam 42 tahun terakhir. Tak heran bila De Gea pun menjadi sorotan, bersama para penggawa lini pertahanan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjalani persiapan menuju musim baru, MU mulai menunjukkan perbaikan. Tiga laga pramusim berhasil dimenangkan. Lebih dari itu, permainan Marcus Rashford dkk di bawah arahan Erik ten Hag juga lebih enak dipandang. Cerdas, rapi, serta terstruktur.

Hal ini tak lepas dari filosofi menyerang yang dibawa Ten Hag. Bahkan De Gea pun jadi aktif membangun serangan, seperti yang terlihat dalam sebuah proses gol MU ke gawang Crystal Palace pada 19 Juli lalu.

ADVERTISEMENT

Harapan akan hasil bagus di musim depan bersama manajer baru ini tak cuma dimiliki oleh suporter MU, namun juga para pemain termasuk De Gea sendiri. Semakin cepat berprestasi, semakin cepat pula mimpi buruk musim lalu bisa dilupakan.

"Kami tak bisa mengulangi (capaian musim lalu) karena itu adalah bencana. Saya berharap kami akan bermain jauh lebih baik (musim depan)," ujar De Gea kepada The Guardian.

"Situasi yang sulit, terkadang memalukan. Beberapa laga benar-benar kacau. Menyakitkan, tak bisa diterima. Terkadang kamu harus merasakan sakit agar bisa bangkit dan terus melaju."

Musim lalu juga disebut sebagai titik terendah De Gea selama di Manchester United. Ia menyoroti "gaya bermain tim" serta "cara MU kebobolan" sebagai penyebabnya.

Kini Manchester United menatap masa depan dengan optimisme. Namun sat ditanya soal kans Setan Merah sebagai penantang gelar juara Liga Inggris di musim ini, De Gea enggan berbicara lantang.

"Saya tak tahu, kami perlu waktu untuk melihatnya dan kamu tak pernah tahu masa depan seperti apa. Ini baru permulaan, tapi para pemain sudah bekerja keras, saya merasakan energi yang baik, lebih fokus. Kami hanya mencoba mempersiapkan laga pertama di liga," lanjut De Gea.

"(Erik ten Hag) orangnya intens, apa yang dia katakan betul-betul fokus, 100 persen. Dia membawa hal-hal baru, pemikiran-pemikiran baru, jadi kami perlu beradaptasi tapi kami sudah tunjukkan di tiga laga, bagaimana kami melakukan pressing tinggi, memenangkan bola. Kami ingin menguasai bola, mendikte, dan mendominasi pertandingan," jelasnya.

(adp/mrp)

Hide Ads