Pergerakan Manchester United di bursa transfer mendapat kritikan dari banyak pihak, terutama setelah mendekati Marko Arnautovic dan Adrien Rabiot. Hujatan pun mengarah ke divisi perekrutan.
Sejauh ini, MU sudah mendapatkan sejumlah pemain baru, mulai dari Tyrell Malacia, Lisandro Martinez, dan Christian Eriksen. Namun itu belum cukup. Setan Merah masih butuh tambahan pemain baru, terlebih usai ditekuk 1-2 oleh Brighton.
Masalahnya, memboyong pemain baru tidaklah mudah. Frenkie de Jong yang menjadi incaran utama enggan bergabung. Benjamin Sesko yang mencuat bersama RB Salzburg malah pindah ke RB Leipzig. Terbaru, negosiasi dengan Marko Arnautovic sudah dihentikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: MU Incar Rabiot, Why? |
Saat ini ada Adrien Rabiot yang tampaknya akan segera bergabung dengan MU. Namun upaya ini tak lepas dari kritikan, sebab karier Rabiot, yang saat ini masih milik Juventus, dinilai tak istimewa selama tiga musim bermain di Serie A.
Upaya mengejar Arnautovic (meski tak dilanjutkan) juga menimbulkan tanda tanya, sebab ia diyakini hanya akan menjadi pelapis alih-alih pilihan utama, apalagi ia sudah 33 tahun. Namun diperkirakan masih ada yang lebih buruk lagi dari itu.
Jurnalis Sky Sports, Melissa Reddy mengatakan bahwa semua incaran MU, baik yang batal maupun berhasil digaet, berasal dari referensi manajer Erik ten Hag. Ia lantas mempertanyakan upaya tim rekrutmen yang bergerak mencari talenta-talenta andal dari seluruh dunia.
"Senang mendengar bahwa divisi perekrutan MU memang ada, sebab tampaknya Ten Hag yang menjalankan bursa transfer mereka," tulis Reddy dalam kolomnya.
"Seluruh target mereka, pemain-pemain yang didatangkan dan yang sedang dikejar semuanya berasal dari manajer. Ten Hag adalah pelatih yang luar biasa, brilian saat memimpin latihan, tapi dia bukan direktur olahraga atau scout."
"Dia tak punya pengetahuan terhadap semua pemain berbakat di dunia sepakbola, siapa yang bisa menjadi opsi terbaik, bagaimana gaya bermain mereka."
"Di situlah mereka membutuhkan bantuan klub, divisi perekrutan. Masalahnya, mereka itu hanya belum mendapatkannya, atau memang dia (Ten Hag) tak percaya dengan daftar pemain yang disodorkan padanya?" jelas Reddy.
MU diketahui baru saja kehilangan dua scout senior mereka ada April lalu. Jim Lawlor yang sudah bekerja selama 16 tahun cabut, bersamaan dengan Marcel Bout yang mengabdi untuk klub sejak era Louis van Gaal.
Sejak bergabung dengan MU, Ten Hag memang memegang kendali dalam kebijakan transfer, bersama dengan direksi klub.
(adp/aff)