Salah satu periode yang juga menarik dari rivalitas Milan dan Inter terjadi di akhir 1980-an sampai pertengahan 1990-an. Ketika itu kedua klub sama-sama diperkuat tiga pemain asing dari dua negara berbeda.
Milan memiliki trio Belanda yang mengantar mereka meraih sukses besar: Marco van Basten, Frank Rijkaard dan Ruud Gullit. Sedangkan Inter juga punya trio pemain Jerman dalam diri Andreas Brehme, JΓΌrgen Klinsmann serta Lothar Matthaus.
Di periode ini Milan jauh lebih dominan dari Inter. Tiga trofi Liga Champions dimenangi dalam kurun 1988 sampai 1992, Rossoneri pun dijuluki sebagai The Dream Team.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertemuan Belanda dan Jerman uniknya terjadi di San Siro, di babak 16 besar. Maka Rijkaard-Gullit-van Basten vs Brehme-Klinsmann-Matthaus pun layaknya Derby Milan. Laga itu berjalan panas dan diwarnai kartu merah untuk Rijkaard karena meludahi Rudi VΓΆller. Inter jadi pihak yang 'menang' dalam duel itu setelah Klinsmann dan Brehme mencetak gol yang memberi Jerman kemenangan 2-1.
Milan kemudian melanjutkan periode keemasannya bersama Fabio Capello dan memenangi trofi Liga Champions di tahun 1994 dengan mengalahkan Barcelona dengan skor telak 4-0. Lima Scudetto didapat Milan dalam era 1990-an tersebut. Sementara sejak terakhir jadi kampiun di 1989, Inter harus menunggu sampai 2006 untuk kembali jadi juara - saat gelar milik Juventus dicoret karena skandal Calciopoli.