Rivalitas Milan dan Inter dalam Sejarah

Jelang <i>Derby Della Madonnina</i>

Rivalitas Milan dan Inter dalam Sejarah

Doni Wahyudi - Sepakbola
Jumat, 17 Apr 2015 14:00 WIB
Rivalitas Milan dan Inter dalam Sejarah
Mike Hewitt/Getty Images

Dari ratusan pertemuan Milan dengan Inter di berbagai kompetisi, duel di leg kedua perempatfinal Liga Champions 2004/2005 dianggap sebagai yang paling dikenal.

Saat Milan tengah unggul 1-0 (3-0 secara agregat) berkat gol Andriy Shevchenko, pendukung Inter dibuat marah dengan keputusan wasit yang menganulir gol penyama kedudukan oleh Esteban Cambiasso. Rangkaian peristiwanya tidak berhenti sampai di situ karena wasit Markus Merk kemudian memberi kartu pada gelandang asal Argentina itu.

Botol-botol dan berbagai benda lain mulai dilempar Iteristi ke dalam lapangan, kekacauan meningkat karena ada flare juga ikut dilempar ke dalam. Saat Dida berupaya membuang flare tersebut dia malah kena lemparan flare yang lain. Wasit kemudian menghentikan laga di menit 74.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertandingan sempat terhenti sekitar 30 menit, di mana pada periode itu pemadam kebakaran harus masuk ke lapangan untuk memadamkan flare yang menyala. Saat laga dimulai kembali, Dida tidak bisa kembali bermain dan digantikan Christian Abbiati. Namun pertandingan cuma bertahan semenit karena wasit kembali memutuskan pertandingan dihentikan karena ada flare dan benda-benda lain melayang masuk lapangan.

Laga tak dilanjutkan dan Milan dinyatakan menang 3-0, agregat 5-0. Dida mengalami luka bakar tingkat satu di bahunya, sedangkan Inter didenda 200.000 euro yang merupakan denda terbesar yang dijatuhkan UEFA saat itu. Inter juga diharuskan menggelar satu laga Liga Champiosn tanpa penonton di musim 2005/2006.

(din/roz)
Hide Ads