Kisah Pilu Lukaku: Ibuku Tahan Lapar agar Aku Bisa Makan

Kisah Pilu Lukaku: Ibuku Tahan Lapar agar Aku Bisa Makan

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 12 Okt 2020 09:40 WIB
UDINE, ITALY - FEBRUARY 02:  Romelu Lukaku of FC Internazionale  celebrates after scoring the opening goal during the Serie A match between Udinese Calcio and  FC Internazionale at Stadio Friuli on February 2, 2020 in Udine, Italy.  (Photo by Alessandro Sabattini/Getty Images)
Masa kecil Romelu Lukaku tak mudah. (Foto: Alessandro Sabattini/Getty Images)
Jakarta -

Romelu Lukaku menjalani kehidupan yang sulit sebelum tumbuh dewasa. Orang tuanya sampai harus menahan lapar agar Lukaku bisa makan.

Lukaku lahir di Antwerp, Belgia, pada 13 Mei 1993. Ibunya, Adolphine, berasal dari Kongo dan ayahnya, Roger Lukaku, pesepakbola profesional yang membela timnas Zaire.

Darah sepakbola juga mengalir ke adik Lukaku yang bernama Jordan. Keduanya tumbuh di akademi Anderlecht. Lukaku saat ini bermain untuk Inter Milan dan Jordan dipinjamkan Lazio ke Royal Antwerp.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perlahan kehidupan keluarga Lukaku kesulitan ekonomi setelah sang ayah pensiun. Di saat bersamaan, ibu Lukaku dinyatakan mengidap diabetes. Situasi sulit itu dimulai saat Lukaku berusia enam tahun.

Demi bisa melanjutkan hidup, ibunda Lukaku bekerja sambilan di restoran. Lukaku dan saudara kandungnya ikut membantu di restoran selepas berlatih sepakbola.

ADVERTISEMENT

"Ketika ayah aku berhenti bermain secara profesional, aku berusia enam tahun dan ibu didiagnosis menderita diabetes," kata Lukaku kepada La Gazzetta della Sport.

"Kami melewati beberapa tahun yang sulit. Ibu aku tidak punya uang jadi dia bekerja di restoran dan aku bersama saudaraku pergi bersamanya setelah berlatih. Orang tuaku tidak akan makan malam sehingga adikku dan aku bisa makan," sambungnya.

Striker asal Belgia itu juga kerap melakukan selebrasi dengan membuat bentuk huruf "A". Artinya dari huruf tersebut merujuk nama sang ibunda.

"Setiap kali aku mencetak gol. Aku membuat tanda 'A' untuk mempersembahkannya pada ibuku, Adolphine, karena tanpanya aku tidak akan menjadi diriku yang sekarang ini," Lukaku menegaskan.

Karier Lukaku saat ini sedang menanjak bersama Inter Milan setelah dianggap gagal di Manchester United. Dia menjadi mesin gol Nerazzurri dan sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Europa.

(ran/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads