Radja Nainggolan kecewa betul dengan perlakuan Antonio Conte. Ia merasa dinilai dengan tidak adil dan dijadikan kambing hitam.
Nainggolan tak pernah benar-benar diandalkan Antonio Conte di Inter Milan. Sejak Conte datang pada 2019, gelandang berpaspor Belgia itu cuma lima kali tampil di laga kompetitif untuk Nerazzurri.
Pemain keturunan Batak itu dipinjamkan ke Cagliari selama semusim penuh pada 2019/2020. Di musim ini, setelah separuh kompetisi ditepikan dan cuma main lima kali, ia kembali dikirim ke Cagliari hingga akhir musim per Desember kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu terlama yang dihabiskan Nainggolan di lapangan adalah 16 menit ketika diturunkan melawan Fiorentina pada pekan pertama Liga Italia. Selepas itu, ia tampil total 26 menit di tiga partai berikutnya, plus tiga menit di ajang Liga Champions.
Radja Nainggolan memuji Antonio Conte sebagai pelatih yang bagus, tapi ia menyayangkan perlakuan tidak adil yang dilakukannya.
"Di Nerazzurri, saya punya pelatih yang bagus, tapi saya terluka ketika dia cuma memberi saya delapan menit di pertandingan dan kemudian menunjuk saya sebagai sosok yang bertanggung jawab atas segalanya," kata Nainggolan kepada Corriere dello Sport dikutip Football Italia.
"Apa yang bisa saya lakukan dalam delapan menit? Saya tidak memulai kontroversi saat itu dan tidak melakukannya sekarang. Itu mulai begitu saja."
"Saya sehat secara keseluruhan. Saya tidak melewatkan latihan, saya tidak pernah telat semenit pun," imbuh Radja Nainggolan, yang juga merupakan mantan pemain AS Roma.
(raw/krs)